Washington (ANTARA News/AFP) - China akan membantu kewaspadaan pasar keuangan dan ekonominya sendiri dengan pindah ke nilai tukar "yang lebih berbasis pasar", Wakil Menteri Luar Negeri AS James Steinberg, mengatakan Senin.

Bank sentral China, sebelumnya pada Senin pagi mengatakan, akan mempertahankan sebuah nilai tukar "yang pada dasarnya stabil" karena pihaknya memperingatkan krisis utang negara-negara Eropa menciptakan ketidakpastian tentang pemulihan dari krisis keuangan.

Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menekan China selama bertahun-tahun untuk memungkinkan fleksibilitas lebih untuk yuan, yang mereka berpendapat adalah pelemahan artifisial dan telah mendorong membanjirnya barang-barang manufaktur murah China.

"Ini adalah perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu, tapi kita harus bergerak dalam arah yang tepat untuk mencoba memberikan ekonomi dan pasar global keyakinan bahwa kita akan pergi ke arah yang benar," kata Steinberg di Brookings Institution.

Sejalan dengan nada dari pemerintahan Presiden Barack Obama, Steinberg melangkah hati-hati untuk menghindari munculnya tekanan China.

Dia mengatakan bahwa penyesuaian mata uang akan membantu kepentingan China sendiri dan Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao telah "merangkul" nilai tukar berbasis pasar sebagai sebuah prinsip umum.

"Langkah menuju nilai tukar berbasis pasar merupakan win-win karena semua ekonomi akan menjadi lebih kuat," katanya.

"Akan ada pasar yang kuat untuk ekspor kita tetapi juga basis lebih berkelanjutan untuk industri ekonomi China sendiri jika kita memiliki pertumbuhan yang seimbang," ia mengatakan.

Para analis pasar lebih meneliti laporan kebijakan moneter Bank Sentral China (PBoC) untuk petunjuk tentang nilai tukar, dengan ekonom Morgan Stanley menunjuk perubahan kata yang mengisyaratkan pergeseran bisa segera. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010