Jakarta (ANTARA News) - Negara-negara Arab memimpin perubahan dalam penggunaan pengalamatan web, world wide web, yang tidak mengandung karakter latin melainkan sepenuhnya berhuruf Arab.

Regulator Internet (net), Icann, telah mengaktifkan sistem yang memungkinkan alamat web ditulis penuh tanpa mengandung karakter Latin.

Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab adalah negara-negara pertama yang memiliki kode negara yang disebut "country codes" ditulis dalam skrip bahasa Arab.

Langkah ini adalah langkah pertama yang memungkinkan alamat web ditulis dalam berbagai script bahasa (huruf), termasuk Cina, Thailand, dan Tamil.

Lebih dari 20 negara telah meminta persetujuan internasionalisasi domain dari Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (Icann).

Icann mengatakan, domain-domain baru "telah siap digunakan sekarang" meskipun diakuinya masih ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum hal itu bisa berfungsi dengan benar untuk semua orang. Meki, katanya, itu "hanyalah formalitas".

Direktur senior Icann untuk internasionalisasi domain name, Tina Dam, yang mengatakan kepada BBC News bahwa ini menjadi "hari yang paling signifikan" sejak peluncuran internet, menambahkan bahwa "ini menjadi hari yang sangat besar untuk Icann, dengan lebih tiga negara Arab yang pertama dikenalkan".

Icann presiden Rod Beckstrom menggambarkan perubahan sebagai sesuatu yang "bersejarah".

Baca dari Kanan

Pengenalan nama web pertama menggunakan kode negara yang disebut domain tingkat-atas (CCTLDs) adalah puncak dari beberapa tahun upaya yang dikerjakan oleh organisasi itu.

Sebelumnya, situs web dapat menggunakan beberapa huruf non-Latin, tetapi dengan kode negara seperti .eg untuk Mesir harus ditulis dalam huruf latin.

Tiga sufiks baru akan memungkinkan alamat web ditulis sebenar-sebenarnya dalam huruf asli.

"Semua tiga domain ber-script Arab, akan mengaktifkan nama domain yang ditulis sepenuhnya dari kanan-ke-kiri," kata Kim Davies dari Icann di posting blog.

Salah satu situs pertama dengan alamat penuh huruf Arab adalah web Departemen Perhubungan Mesir.

Menteri komunikasi dan teknologi informasi Mesir, Tarek Kamal, mengatakan kepada Associated Press bahwa tiga perusahaan Mesir adalah yang pertama untuk menerima lisensi registrar untuk '.masr' domain yang ditulis dalam bahasa Arab.

Mr Kamal menggambarkan pengembangan ini sebagai tonggak "sejarah Internet".

Masr berarti Mesir dalam bahasa Arab.

Beberapa negara, seperti Cina dan Thailand, telah memperkenalkan workarounds yang memungkinkan pengguna komputer memasukkan alamat web dalam bahasa mereka sendiri.

Namun, ini tidak disetujui secara internasional dan tidak mengharuskan bekerja pada semua komputer.

Ms Dam menjelaskan bahwa perubahan itu "bukan tentang menutup speaker non-Arab atau non-Cina keluar dari Internet.

"Ini tentang masuknya sebagian besar dunia kita ke dalam Internet saat ini."

Dia mengatakan sesuatu yang sebelumnya menjadi risiko bagi Internet mungkin sudah mulai terpecahkan.

"Peluang besar orang akan mulai membuat Internet mereka sendiri, dengan hanya bahasa Cina, Arab, Thailand, atau apa pun," katanya.

Icann memperingatkan bahwa nama domain internasional (IDNs), karena mereka dikenal, tapi juga tidak akan langsung bekerja pada semua PC.

"Anda mungkin akan melihat sebuah string huruf dan angka rusak, dan mungkin beberapa tanda-tanda persen atau pasangan "xn--"s digabung ke dalam bar alamat," kata Davies. "Atau mungkin tidak bekerja sama sekali."

Sebelumnya, Icann mengatakan bahwa orang harus memperbarui perangkat lunak komputer mereka untuk melihat domain.

"Komputer tidak pernah menyediakan jenis font (huruf) yang lengkap yang akan memungkinkan menampilkan setiap IDN yang ada di dunia.

"Seringkali hal ini diperbaiki dengan men-download paket bahasa tambahan untuk bahasa yang tidak ada, atau secara khusus mencari dan meng-install font yang mendukung bahasa yang diinginkan."

Akses Global

Ketika Icann pertama mengumumkan rencana implementasi nama web non-Latin itu mengatakan bahwa hal tersebut adalah perubahan "terbesar" dalam Internet "sejak ditemukan 40 tahun yang lalu".

"Lebih dari setengah pengguna internet di seluruh dunia tidak menggunakan script berbasis Latin, sebagai bahasa ibu mereka," kata Mr Beckstrom pada saat itu.

"IDNs adalah tentang membuat internet lebih global dan bisa diakses semua orang."

Icann mengatakan telah menerima 21 permintaan untuk IDNs dalam 11 bahasa yang berbeda, termasuk Cina, Rusia, Tamil dan Thai.

Pemilik website di Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab sekarang akan bisa menerapkan "kode-kode negara" baru dalam pengalamatan web mereka.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010