Garut (ANTARA News) - Sebanyak 169 warga Desa Karangsari dan Situsari di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, keracunan bakteri "Staphylococus aureus" yang terdapat dalam gulai daging kambing.
Kepala Dinas Kesehatan Garut, dr H. Hendy Budiman MKes, kepada pers di Garut, Senin, mengatakan bahwa kesimpulan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan sampel makanan yang dilaksanakan Balai Pengembangan Laboratorium Kesehatan Provinsi Jabar.
Didampingi Kabid Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Garut, Dede Rochmansyah, dia mengatakan bahwa hasil pemeriksaan air dinyatakan memenuhi syarat kesehatan secara bakteri, demikian pula hasil pemeriksaan unsur fisika dan kimia menunjukan di bawah batas minimal.
Bakteri Staphylococus aureus adalah mikroorganisme yang hidup sebagai parasit pada bagian tubuh manusia dan hewan, separuh dari jenis bakteri ini memproduksi enterotoksin yang menyebabkan keracunan pada manusia.
Sebanyak 169 warga dua desa yang keracunan makanan tersebut pekan lalu, terdiri 92 laki-laki dan 77 perempuan berusia berkisar di atas satu hingga diatas 44 tahun, terdapat 47 penderita diantaranya dirawat jalan dan 122 penderita menjalani rawat inap.
Mereka sempat dirawat di Puskesmas Wanaraja, Cibatu dan Puskesmas Tarogong, sedangkan 45 penderita lainnya dirawat di RSU dr Slamet Garut dengan lama perawatan rata-rata setiap penderita selama lima hari, ungkap Hendy Budiman.
Peristiwa itu terjadi saat Kokom (43) pada 29 April lalu menyelenggarakan syukuran "aqiqah" sekaligus tahlilan cucunya yang meninggal diusia 10 hari, dengan mengundang serta menyuguhi makanan para tetangga terdekat.
(T.KR-HT/Y008/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010