persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir tercatat di angka 8,2 persen, masih di atas batas aman WHO sebesar 5 persen

Jakarta (ANTARA) - Pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta mencapai angka 120.287 orang pada Kamis (26/11), setelah terjadi penambahan 1.118 orang dari jumlah sebelumnya 119.099 orang.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id yang dipantau di Jakarta juga menyebutkan persentase total pasien sembuh dibandingkan kasus positif adalah 91,5 persen (turun dari sebelumnya 91,3 persen).

Sedangkan, pasien dalam perawatan/ isolasi sebanyak 8.641 orang (turun 137 orang dari sebelumnya 8.778 orang) . Kemudian kasus meninggal dunia sebanyak 2.597 orang (bertambah 13 dibanding sebelumnya 2.584 orang) atau 2,0 persen dari total kasus positif (sama seperti sebelumnya).

Total kasus positif paparan COVID-19 di Jakarta, mencapai 131.525 kasus, setelah terjadi pertambahan sebanyak 1.064 kasus yang meningkatkan jumlah paparan dari sebelumnya sebanyak 130.461 kasus.

Pertambahan kasus positif sebanyak 1.064 kasus ini, merupakan hasil dari pemeriksaan tes usap (swab test PCR) pada Rabu (25/11) yang dilaporkan Kamis ini.

Tes PCR pada Rabu tersebut , menyertakan 14.566 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 12.321 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.064 positif dan 11.257 negatif.

Baca juga: 20 staf Kelurahan Pejaten Timur jalani uji usap

Penambahan kasus positif harian sebanyak 1.064 kasus ini, lebih tinggi daripada penambahan pada Selasa (24/11) sebanyak 1.015 kasus, dan pada Senin (23/11) sebanyak 1.009 kasus.

Namun angka itu lebih rendah dibandingkan penambahan pada Rabu (25/11) sebanyak 1.273 kasus, pada Minggu (22/11) sebanyak 1.342 kasus, pada Jumat (20/11) sebanyak 1.240 kasus, dan pada Kamis (19/11) sebanyak 1.185 kasus.

Baca juga: Wali Kota Jakpus lantik relawan gerakan anti COVID-19

Terlebih, jika dibandingkan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus dan pada Sabtu (21/11) sebanyak 1.579 kasus yang merupakan rekor penambahan tertinggi selama pandemi.

Namun demikian, angka penambahan 1.579 kasus itu tak mengalahkan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus yang merupakan pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020), karena pada penambahan Sabtu (21/11) merupakan data gabungan pada tanggal 20 November 2020 dan tujuh hari sebelumnya yang baru dilaporkan.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Jakarta tembus 130 ribu

Sampai dengan tes terakhir pada Rabu (25/11) itu, sudah ada 2.041.771 spesimen (naik dari sebelumnya 2.015.684 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 67 laboratorium.

Persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Kamis ini, tercatat di angka 8,2 persen (turun dari sebelumnya 9,5 persen).

Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.

Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Kamis ini, adalah sebesar 8,3 persen (sama seperti sebelumnya).

Mengingat perkembangan COVID-19 yang belum tuntas, redaksi Antara mengingatkan para pembaca untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip protokol kesehatan dalam berkegiatan sehari-hari yakni:
• Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
• Selalu menjalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5-2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
• Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020