Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Malaysia siap membantu pembangunan infrastruktur Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Sekretaris Perdana Menteri Malaysia Feriz Omar mengatakan, pihaknya sudah memberi kuasa kepada Bina Puri, perusahaan di bawah kementerian BUMN setempat untuk membantu pembangunan tersebut.
Asisten Ekonomi Pembangunan HM Yasin sekembalinya dari Malaysia memenuhi undangan Perdana Menteri Malaysia, Minggu, mengatakan, BUMN Malaysia itu tertarik pada pembenahan pembangunan pelabuhan, jalan dan jembatan serta pembangunan pembangkit listrik dan program revitalisasi yang dilakukan Pemda Bantaeng.
Khusus pembangkit listrik, HM Yasin yang mantan Kepala Bappeda Kabupaten Bantaeng itu mengatakan, Bina Puri akan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas dua mega watt (MW).
Di bagian lain yang dibahas dalam pertemuan dengan petinggi Malaysia itu adalah adanya keinginan negara tetangga tersebut untuk memenuhi kebutuhan beras jenis matic dan japaniko.
Keinginan itu dipicu oleh kondisi negara Thailand yang sedang dalam dilema kepemimpinan. "Akibat kondisi Thailand yang bergejolak, Malaysia butuh persiapan dari negara lain sebab selama ini Thailand menjadi pemasok utama beras ke Malaysia," terangnya.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah yang memimpin delegasi Kabupaten Bantaeng memenuhi undangan itu menanggapi dengan baik peluang tersebut.
Untuk pembangunan infrastruktur, Malaysia memberi keringanan dalam bentuk bantuan hibah dan loan, sedang untuk pemenuhan kebutuhan beras, Bantaeng sudah melakukan uji coba penanaman kedua jenis beras yang diinginkan negeri jiran itu.
Bupati berharap, kerjasama ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan penciptaan lapangan kerja sehingga dapat menekan angka kemiskinan.
Menjawab pertanyaan, ia mengatakan, untuk memenuhi permintaan tersebut, Bantaeng akan memanfaatkan kerjasama antardaerah seperti yang dilakukan pada komoditi ikan untuk kebutuhan PT Global Seafood International Indonesia (GSII) dan biji kapuk untuk Perusda Baji Minasa.
Komoditi ikan selama ini tak hanya didatangkan dari daerah di Sulsel tapi juga dari Kota Baru, Kalimantan serta provinsi lainnya, demikian pula dengan biji kapuk yang tidak hanya dipenuhi dari sejumlah daerah di Sulsel tapi juga dari Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.
"Kita akan lakukan kerjasama antara daerah untuk menjawab permintaan pasar Malaysia," ucap Bupati.
(T.KR-AAT/F003/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010