apabila diperlukan juga menggunakan face shieldBanda Aceh (ANTARA) - Pengamat Kebijakan Publik Aceh Dr Nasrul Zaman menyatakan sikap responsif dari siswa dan mahasiswa sangat diperlukan ketika dimulainya proses belajar mengajar secara tatap muka, sebagai langkah antisipasi guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Pelaksanaan pembelajaran dapat dimungkinkan proses tatap muka di Aceh apabila memenuhi persyaratan yang diatur. Dan juga setiap orang yang berada di kampus atau sekolah harus responsif terhadap protokol kesehatan," katanya di Banda Aceh, Rabu.
Menurut dia, penambahan kasus COVID-19 juga telah menunjukkan penurunan sejak awal November 2020 lalu, sehingga memungkinkan proses belajar mengajar secara tatap muka dapat diterapkan dengan baik.
Baca juga: Mendikbud: sekolah tatap muka harus keputusan bersama
Ia melanjutkan sebelum dimulai aktivitas belajar mengajar secara tatap muka, pihak sekolah dan kampus diminta harus betul-betul mempersiapkan kelengkapan sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19.
"Setiap orang yang berada di kampus wajib menggunakan masker dan apabila diperlukan juga menggunakan face shield. Kemudian membersihkan fasilitas umum seperti mushala, wastafel, toilet dan lainnya secara teratur," katanya.
Pihak kampus dan sekolah juga harus menyediakan alat pendeteksi suhu tubuh bagi yang akan masuk area kampus, disiplin menjaga jarak, mencuci tangan, serta menyiapkan berbagai kelengkapan lainnya untuk penunjang penerapan protokol kesehatan.
Sekolah juga harus menghindari adanya aktivitas olah raga yang melibatkan kontak fisik dengan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, katanya.
"Jika hal-hal tersebut dilakukan maka sekolah, perkuliahan di kampus dapat dilakukan dan pada beberapa waktu mendatang dapat dievaluasi kembali," katanya.
Baca juga: Epidemiolog nilai sekolah perlu kerja sama dengan puskesmas
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan pemerintah memberikan keleluasaan kepada pemerintah daerah (pemda) untuk melakukan pembelajaran tatap muka mulai semester genap 2020/2021 atau Januari 2021.
Secara akumulatif, kasus COVID-19 di Aceh mencapai 8.199 orang, di antaranya 6.741 orang telah sembuh, 308 orang meninggal dunia dan 1.150 orang masih dalam perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Baca juga: Pengendalian COVID-19 UNICEF: Anak butuh belajar di sekolah
Baca juga: Satgas COVID-19: Memulai kegiatan belajar mengajar tidak instan
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020