Paris (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Tepat menjelang peringatan ke-65 Hari Kemenangan di Eropa, yang dirayakan pada 8 Mei, seorang ahli Amerika mengatakan di Paris persaingan akan sumber daya takkan mengarah kepada perang dunia baru, yang menjadi milik sejarah dan hanya memperlihatkan betapa sia-sianya pilihan militer.
"Saya kira kita telah melewati itu," kata mantan duta besar AS Wiliam C. Ramsay, yang kini menjadi Direktur Program Energi Institute Hubungan Internasional Prancis.
Ketika memberi komentar mengenai Perang Dunia dalam satu wawancara dengan Xinhua baru-baru ini, orang yang pernah menjadi direktur pelaksana Badan Energi Internasional itu, kelompok pemikir Prancis yang berpusat di Paris, menjelaskan masalah tersebut dari sudut pandang geopolitik energi.
"Saya kira Perang Dunia II berbicara bagi dirinya sendiri dan rakyat mengerti bahwa itu tak memberi hasil," katanya.
Menurut pendapatnya, meskipun konflik mengenai sumber daya masih ada di dunia saat ini seperti sebelumnya, orang memiliki lebih banyak alasan dan ada penyelesaian lain guna meredam kekhawatiran dan konflik.
"Ada banyak pengemudi dan ada persaingan sumber daya, dan ada kekhawatiran akan sumber daya. Tetapi jelas bahwa Perang Dunia II tak menyelesaikan apa pun bagi setiap orang," katanya. Ia menyarankan orang memilih cara yang lebih baik untuk menyeimbangkan konflik dan sumber daya, bukan perang.
"Cara sesungguhnya dalam menangani sumber daya ialah menciptakan pasar tempat orang dapat memiliki akses ke sumber daya, tempat orang tak menghadapi diskriminasi, atau orang dapat memperoleh penanaman modal mereka sendiri jika mereka memilihnya," katanya.
Hari Kemenangan di Eropa jatuh pada 8 mei 1945, tanggal ketika Sekutu Perang Dunia II secara resmi menerima penyerahan tanpa syarat Angkatan Bersenjata Nazi Jerman. (*)
(Uu.C003/M043/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010