Cibinong (ANTARA News) - Partai Demokrat mulai membangun gedung megah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat di atas lahan seluas 3.375 meter persegi, yang peletakan batu pertama pembangunannya dilakukan Ketua Umum Hadi Utomo, Sabtu.
Gedung berlantai tiga itu akan menjadi kantor dewan pengurus cabang Partai Demokrat (PD) Kabupaten Bogor, yang berada di jalur utama komplek pemerintahan kabupaten (Pemkab) Bogor, di mana beberapa partai politik sudah ada yang mempunyai kantor di kawasan itu.
Hadir pada acara itu antara lain Bupati Bogor Rachmat Yasin, Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PD Kabupaten Bogor Pandji Sukmana, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat (Jabar) Iwan Ridwan Sulanjana, serta beberapa anggota DPR, DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) Bogor.
Ketua DPC PD Kabupaten Bogor Pandji Sukmana selaku penanggung jawab utama pembangunan kantor itu melaporkan bahwa gedung itu dibangun di atas lahan seluas 3.375 meter persegi, di mana 2.025 meter persegi dimanfaatkan untuk banguna gedung, dan sisanya dimanfaatkan untuk pendukung seperti taman.
"Selain untuk kepentingan kegiatan DPC PD Kabupaten Bogor, ada beberapa bagian dari gedung yang bisa dimanfaatkan masyarakat umum untuk kepentingan publik, dan biaya sewa dari pemanfaatan itu akan dipakai untuk operasional dan perawatan gedung," katanya.
Mengenai biaya, ia menyatakan optimistis bahwa belasan ribu kader PD se-Kabupaten Bogor akan saling berpartisipasi untuk ikut membangun gedung itu, yang diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp6,2 miliar.
"Kalau kader PD di Kabupaten Bogor yan tercatat sebanyak 14.950 orang, masing-masing menyumbang Rp500 ribu, maka akan terkumpul lebih dari Rp7 miliar, sehingga selama 12 bulan ke depan pembangunan kantor akan dapat diwujudkan karena pembiayaannya sudah melebihi yang dibutuhkan," katanya.
Sementara itu, Bupati Bogor Rachmat Yasin dalam sambutannya sambil berkelakar menyatakan bahwa semula pihaknya akan ikut memberikan bantuan bagi pembangunan gedung kantor itu.
"Namun, setelah mendengar saudara saya Ketua DPC PD Kabupaten Bogor Pandji Sukmana bahwa pembiayaan bisa dilakukan secara swadaya, (rencana) membantu tidak jadi," katanya disambut tawa hadirin.
Namun, pada sambutan kunci yang disampaikan Ketua Umum PD Hadi Utomo, ia kemudian memberi penegasan kepada bupati Bogor bahwa apa yang disampaikan oleh Pandji Sukmana adalah "bahasa politik".
"Pernyataan Pak Pandji itu `kan `bahasa politik` pak bupati, tentunya sebagai pembina dan `bapak` semua partai politik di Kabupaten Bogor, tentulah bupati sudah mengerti maksudnya," kata Hadi Utomo, yang juga disambut tawa hadirin.
Hadi Utomo kemudian menyatakan bahwa pembangunan gedung kantor DPC PD Kabupaten Bogor itu, diharapkan akan menjadi prototipe kantor-kantor PD lain di seluruh Indonesia, baik di provinsi maupun kabupaten dan kota.
"Saya selaku ketua umum, sudah lebih kurang 24 kali meletakkan batu pertama pembangunan, namun dari semua itu baru satu yang terlaksana, yakni kantor DPC Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang lain belum terwujud," katanya sambil meminta Ketua DPC PD Lebak Via Oktavia Jayabaya, yang juga anggota Komisi XI DPR berdiri dan mendapatkan tepuk tangan.
Ia memberi contoh bahwa banyaknya kegagalan PD mewujudkan kantor mandiri di daerah, lebih banyak karena hanya untuk menyenangkan dirinya. "Dan itu, tidak boleh lagi terjadi untuk kantor di Kabupaten Bogor ini," katanya.
Sebuah kasus di Sulawesi Utara disampaikannya secara terbuka, di mana 3 tahun setelah peletakan batu pertama malah terbengkalai. "Karena tanahnya adalah milik orang, sehingga tidak mungkin dibangun," katanya dan menambahkan kasus-kasus semacam itu hendaknya menjadi evaluasi seluruh kader PD.
Sementara itu, Via Oktavia Jayabaya yang ditanya mengenai resep keberhasilannya mewujudkan kantor mandiri bagi partai itu, menyatakan bahwa semangat dan tekad kader di Lebak solid.
"Dengan solidnya kader itulah kami bisa mewujudkan dengan kerja bersama," katanya.(A035/LR)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010