Jakarta (ANTARA News) - Ketua Masyarakat Profesional Madani Ismeth Hasan Putro mengatakan tidak ada parpol yang menang atau kalah akibat mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan karena pindah ke Bank Dunia.
"Sri Mulyani mundur bukan karena desakan partai politik tapi karena bantuan Bank Dunia yag memberikan kepercayaan menduduki jabatan "managing director"," kata Ismeth Hasan Putro pada diskusi "Ketika Jeng Sri Pergi" yang diselenggarakan sebuah radio swasta di Jakarta, Sabtu.
Dijelaskan Ismet, kepindahan Sri Mulyani ke Bank Dunia bisa memberikan dampak positif terhadap pemulihan perekonomian nasional untuk jangka panjang.
Di sisi lain, katanya, kepindahan Sri Mulyani ke Bank Dunia juga bisa meredam temperatur politik yang memanas antara parlemen dengan pemerintah.
Dia berharap, kepindahan Sri Mulyani ini memberikan hikmah demokrasi di Indonesia agar tumbuh menjadi positif dan jangan sampai terjadi oligarki kekuasaan yang dibalut dalam demokrasi semu.
Ismeth juga berharap, keberadaan Sri Mulyani di Bank Dunia bisa menguatkan posisi Indonesia di dunia internasional dan bukan malah terdikte oleh kepentingan asing yang makin memberatkan beban Indonesia.
"Indonesia sampai saat ini termasuk salah satu negara pengutang terbesar di dunia. Kita harapkan beban utang Indonesia semakin menurun dan bukannya semakin berat," katanya.
Kronologis
Sementara itu, Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi mengatakan untuk mengetahui kepindahan Sri Mulyani ke Bank Dunia apakah diminta oleh Bank Dunia atau Indonesia meminta kepada Bank Dunia harus diketahui secara jelas kronologisnya.
"Apakah Sri Mulyani mendapat tawaran langsung dari Presiden Bank Dunia Robert Zulick atau sebaliknya pemerintah Indonesia yang meminta. Kalau ternyata pemerintah Indonesia yang meminta, itu berarti bukan diselamatkan Bank Dunia. Silakan diterjemahkan sendiri," katanya.
Sementara itu, Ketua Bidang Politik DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, dirinya tidak tahu bagaimana kronologis kepindahan Sri Mulyani ke Bank Dunia.
Akan tetapi faktanya adalah Bank Dunia sudah lama mengharapkan Menteri Keuangan Republik Indonesia itu bisa menduduki jabatan "managing director" di Bank Dunia.
Anas juga mengakui, faktanya memang sedang terjadi proses politik antara parlemen dengan pemerintah yang melibatkan nama Sri Mulyani.
Sri Mulyani mundur dari jabatan Menteri Keuangan karena akan menduduki jabatan baru sebagai "managing director" Bank Dunia yang berkedudukan di Washington, Amerika Serikat, mulai 1 Juni 2010. (*)
R024/A011
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010