Surabaya (ANTARA News) - Kondisi mantan penderita "atresia billier" (saluran empedu tak terbentuk) Ramdhan Aldhil Saputra (3,5) asal Trenggalek yang dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, setelah mengalami pendarahan kritis selama dua hari, mulai membaik.
"Namun, kami melakukan tindakan operasi lagi untuk mencari titik pendarahan tersebut," kata Ketua Tim Bedah dr Purwadi SpB SpBA di Surabaya, Sabtu.
Operasi tersebut dilakukan Jumat malam (7/5) hingga Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Tubuh Ramdhan sudah menerima darah sekitar 11.000 cc.
Para dokter sudah melakukan endoskopi untuk mencari titik pendaharan di lambung dan usus Ramdhan.
"Tidak ada kelainan dari anus, namun ada darah keluar dari usus. Kita curigai ada pendarahah usus tengah atau saluran empedu," ujar Purwadi.
Setelah diteliti, ternyata ada pendarahan di usus halusnya, sehingga terpaksa dioperasi lagi (reopen).
"Jika ada yang mengancam maka dilakukan operasi lagi. Alhamdulillah betul, ternyata ada pendarahan di usus halusnya selebar dua centimeter," paparnya.
Hingga berita ini di turunkan, kondisi Ramdhan berangsur membaik dan tensi darahnya normal yakni 130-140. "Anaknya sekarang lagi tidur," tuturnya.
Operasi hati Ramdhan Aldhil pertama kali dilaksanakan pada Sabtu (24/4) selama 14 Jam mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB.
Operasi terbilang sukses karena liver yang didonorkan dari ibu kandungnya Sulistiyowati berhasil dicangkokkan dan tidak ada masalah dengan pembuluh darah.
Kesuksesan ini adalah sejarah baru bagi RSUD dr Soetomo Surabaya karena berhasil melakukan operasi cangkok hati terhadap penderita "atresia billier" pertama di Tanah Air.(*)
A052/C004/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010