Tanjungpinang (ANTARA News) - Wali Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Suryatati A Manan, mengaku kecewa dengan hasil Ujian Nasional (UN) yang diperoleh siswa SMP sederajat di Kota Tanjungpinang.
"Saya kecewa dan prihatin dengan tingkat kelulusan siswa SMP sederajat yang jauh turun dari tahun 2009," kata Suryatati di Tanjungpinang, Jumat.
Menurut Suryatati, Pemkot Tanjungpinang akan memanggil seluruh pihak terkait untuk segera melakukan evaluasi terhadap kegagalan dalam UN SMP sederajat tersebut.
"Kami akan lakukan evaluasi secepatnya, mengapa tingkat kelulusan jauh turun," ujarnya.
Suryatati mengatakan, untuk menghadapi ujian susulan semua pihak terutama orang tua siswa dapat bersinergi dalam mempersiapkan anak dalam ujian susulan.
"Kejujuran merupakan hal yang harus tetap diperhatikan dalam pelaksanaan ujian ulangan, karena pendidikan itu tidak semata-mata dilihat dari hasil tetapi bagaimana proses itu ditempuh," katanya.
Dari data yang diperoleh, jumlah peserta UN SMP sederajat di Kota Tanjungpinang sebanyak 3.018 orang siswa, sebanyak 1.373 orang siswa dinyatakan tidak lulus UN.
Peserta UN untuk tingkat SMP di Tanjungpinang sebanyak 2.836 orang siswa dan 1.260 orang dinyatakan tidak lulus atau sebesar 44,43 persen, sedangkan untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) diikuti oleh 182 orang siswa dan 113 orang di antaranya tidak lulus UN atau sebesar 62,09 persen.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Tanjungpinang, Syafrudin mengatakan ada empat sekolah di Tanjungpinang yang seluruh siswanya gagal dalam mengikuti UN.
"Ada 66 orang siswa yang tidak lulus dari sekolah tersebut, yaitu MTs Miftahul Ulum, SMP GPIB, SMP 13 satu atap dan SMP 14 satu atap," ujarnya.
Berdasarkan data yang ada, tingkat kelulusan siswa SMP di Tanjungpinang juga mengalami penurunan dari 86,93 persen kelulusan pada 2009 menjadi 55,57 persen pada 2010. Untuk MTs juga mengalami penurunan yang sangat tajam dari 88,41 persen pada tahun 2009 menjadi 37,91 persen pada 2010.
"Kami sangat kecewa dari hasil yang diperoleh pelajar tersebut," kata Syafruddin. (NP/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010