Surabaya (ANTARA News) - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) membuka peluang bagi orang asing untuk memiliki hunian di Indonesia seiring upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan perumahan secara nasional.
"Kami yakin, upaya tersebut dapat membantu pemerintah mencapai angka pertumbuhan ekonomi positif," kata Deputi Kemenpera Bidang Perumahan Formal, Zulfi Syarif Koto, di Surabaya, Jumat.
Dilihat dari sisi subjektivitas, kata dia, pemerintah memperbolehkan kepada tiga hingga lima orang tinggal di satu hunian untuk miliki atau menyewa hunian di Tanah Air.
"Badan hukum dan kelembagaan asing juga bisa mempunyai hunian di negeri ini, baik sewa maupun KPR (kredit pemilikan rumah)," katanya.
Ia mencontohkan, pebisnis asing yang bertugas di Indonesia bersama keluarganya dapat memiliki satu unit hunian yang diminati. Dengan kondisi itu, peluang terciptanya lapangan kerja baru semakin luas bagi para pekerja domestik.
"Upaya ini bisa membantu para calon TKI untuk tidak perlu bekerja di negeri orang dan cukup menjadi pekerja di keluarga orang asing yang memiliki atau menyewa hunian di Indonesia," katanya.
Namun, dia menyarankan, sebelum kebijakan itu diterapkan, para pengembang yang berminat memperluas segmentasi pasarnya di kalangan ekspatriat wajib memberi batasan persyaratan.
"Orang asing itu bisa menyewa atau memiliki hunian di Indonesia, salah satunya di rumah susun (rusun) atau jenis rumah vertikal lain. Lalu, ada baiknya hunian mereka tidak berada di lantai satu melainkan minimal di lantai empat," katanya.
Di sisi lain, tambah dia, terkait target pembangunan hunian di rusun, baik rumah susun sederhana hak milik (rusunami) maupun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bisa mencapai 150 tower pada akhir 2010. "Kalau tahun depan, kami targetkan ada kenaikan pembangunannya menjadi 1.000 tower," katanya.
Patokan target itu, lanjut dia, mengingat pada periode Mei-Juli 2010 pemerintah sedang membentuk aturan yang memudahkan kepemilikan rumah bagi masyarakat domestik maupun ekspatriat.
"Di samping itu, kami berencana membawa permasalahan rumah susun bagi orang asing di Indonesia dalam waktu dekat di Bali. Apalagi, di Pulau Dewata itu akan dilaksanakan konferensi properti tingkat dunia," katanya.(M038/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
nantinya terjadi persaingan harga properti, semakin naik.
tau gak akibatnya??
masyarakat pribumi yang gak bisa beli properti di negeri sendiri karena kemahalan..
tolong lebih dipikirkan lagi.
terima kasih.