Sleman (ANTARA) - Kementerian Sosial bersama dengan Komisi VIII DPR memberikan bantuan sebanyak 180 lembar alas tidur dan selimut untuk pengungsi darurat bencana erupsi Gunung Merapi di barak pengungsian Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily didampingi Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Kementerian Sosial (Kemensos) Iyan Kusmadiana kepada perwakilan pengungsi erupsi Merapi didampingi Panewu Cangkringan Suparmono di barak pengungsian Glagaharjo, Rabu sore.

"Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada pengungsi erupsi Merapi, kami melihat penanganan pengungsi di sini sudah bagus, sehingga kami memberikan bantuan alas tidur dan selimut agar pengungsi lebih nyaman," kata Ace Hasan.

Baca juga: Komisi VIII DPR : Penanganan pengungsi Merapi di Sleman bagus

Menurut dia, dengan bantuan tersebut diharapkan pengungsi yang mayoritas merupakan masyarakat kelompok rentan dapat beristirahat dengan baik.

"Harapannya dapat membantu menjaga kesehatan para pengungsi," katanya.

Sedangkan Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Kementerian Sosial (Kemensos) Iyan Kusmadiana mengatakan bantuan yang diberikan tersebut mempertimbangkan kebutuhan yang mendesak bagi pengungsi.

Baca juga: Kemensos distribusikan tenda dan logistik untuk pengungsi Merapi

"Masih banyak pengungsi yang tidur hanya beralaskan tikar, sehingga kami berikan bantuan berupa alas tidur yang lebih tebal dan juga selimut," katanya.

Ia mengatakan, Kemensos saat ini telah menyalurkan bantuan senilai Rp600 juta lebih untuk penanganan pengungsi darurat bencana erupsi Merapi di Kabupaten Sleman.

"Bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan logistik pengungsi, seperti alas tidur dan selimut ini. Bantuan telah disalurkan melalui Dinas Sosial Provinsi DIY," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto mengatakan hingga saat ini tercatat ada sebanyak 249 pengungsi di barak pengungsian Glagaharjo yang merupakan warga Dusun Kalitengah Lor, Cangkringan.

"Selain mereka yang merupakan kelompok rentan, ada beberapa pengungsi dewasa. Mereka ikut mengungsi karena mengurus keluarganya yang lansia maupun balita. Selain itu ada juga beberapa warga yang menjaga ternaknya di kandang penampungan di dekat barak pengungsian," katanya.

Baca juga: BPPTKG catat Gunung Merapi mengalami 45 kali gempa guguran
Baca juga: BPBD Sleman minta masyarakat waspada, namun tetap tenang sikapi Merapi

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020