Surabaya (ANTARA News) - Unggulan pertama Fauzi Adnan harus mengeluarkan kemampuan terbaiknya selama 75 menit, untuk mengatasi Febryan Irvannadi dan melaju ke final kejuaraan bulu tangkis Piala Indocock Wali Kota Surabaya 2010.

Juara bertahan itu meraih kemenangan "rubber set" 21-19, 18-21, 21-6 atas pemain Pelatnas Pratama Febryan dalam laga semifinal di GOR Sudirman Surabaya, Jumat malam.

Fauzi Adnan yang belum pernah kehilangan set sejak babak awal, mendapat ujian berat dari juniornya tersebut pada set pertama dan kedua.

Setelah memenangi set pertama dengan skor tipis 21-19, pebulu tangkis Jaya Raya Suryanaga itu harus menyerah di set kedua setelah mendapat tekanan bertubi-tubi dari Febryan.

Namun, pengalaman tanding dan mental juara serta ditunjang kondisi fisik yang lebih baik, membuat Fauzi cukup mendikte lawannya di set penentuan dan unggul jauh 21-6.

"Saya terburu-buru ingin menang cepat di set kedua, tapi malah blunder. Saya tahu dia sudah kehabisan stamina di set ketiga sehingga saya lebih mudah menekan," kata Fauzi.

Pada laga final yang dimainkan Sabtu (8/5), juara Sirnas Jatim ini akan ditantang pemain nonunggulan Ridho Akbar (Ganesha Bandung) yang menghentikan pemain veteran Chandra Berata (MKS Bali) 21-19, 21-13.

Chandra Berata sempat membuat kejutan di babak sebelumnya, ketika menumbangkan unggulan ke-4 Pandu Dewantoro (Pelatnas) dan unggulan ke-5 Ahmad Rivai (Ratih Banten).

"Saya sangat yakin bisa mengalahkan Ridho dan kembali juara, tapi saya tetap harus waspada," tambah Fauzi.

Sementara itu, langkah pebulu tangkis Jepang Masami Yoshimura untuk menembus babak final terhenti, setelah dikalahkan unggulan teratas Maria Elfira Christina (Djarum) dengan dua set langsung 13-21, 14-21.

Maria Elfira selanjutnya akan bertemu pemain Pelatnas Hera Desi (6) yang melaju ke final dengan mengalahkan Ayu Wanda Tika Wulandari (Djarum) 21-14, 21-12.

Hera Desi menjadi satu-satunya wakil Pelatnas yang tersisa di nomor tunggal putri, setelah rekannya Rena Suwarno tersingkir di babak awal.
(T.D010/I007/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010