Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) masih menimbulkan resistensi dari masyarakat karena kurangnya sosialisasi dan pemahaman.
"Energi nuklir sangat ekonomis, ramah lingkungan dan terproteksi, namun masyarakat belum menerima dan tidak (bisa) dipaksakan," ujarnya di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, suatu hari nanti Indonesia dapat menggunakan nuklir sebagai energi alternatif, apalagi Indonesia telah memiliki UU nuklir dan memiliki para ahli yang bisa mengelola energi nuklir dengan sangat baik.
"Penggunaan teknologi nuklir itu dimungkinkan, karena secara perekonomian menguntungkan, dari segi lingkungan dan keamanan juga sangat aman, apalagi teknologi nuklir generasi keempat, namun untuk penerimaan masyarakat membutuhkan sosialisasi yang panjang," ujarnya.
Namun, ia juga mengatakan penggunaan energi nuklir merupakan pilihan terakhir apabila energi primer sudah tidak mencukupi lagi dan ada teknologi lebih murah daripada nuklir.
"Kalau ada teknologi yang lebih murah, kita tidak pilih nuklir," ujarnya.
Ia juga mengatakan kemungkinan Indonesia akan menggunakan teknologi nuklir masih sangat lama, termasuk untuk menyiapkan masyarakat akan kegunaan positif dari energi nuklir.
"Di Jepang saja, walau sekarang menggunakan nuklir, masyarakatnya membutuhkan sosialisasi yang lama dan kita tidak menetapkan tanggal dan tahun. Dulu pernah ditargetkan 2017, namun itu direvisi terus," ujarnya.
(T.S034/S006/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010