Banda Aceh (ANTARA News) - Kalangan ulama minta Pemerintah Aceh untuk menghentikan sementara atau jeda eksploitasi tambang guna mencari jalan keluar atas munculnya pro dan kontra ditengah-tengah masyarakat seperti di Aceh Besar dan Aceh Selatan.
"Sebaiknya pemerintah menghentikan sementara eksploitasi tambang dan segera mencarikan jalan keluarnya sehingga tidak menimbulkan masalah antarmasyarakat," kata Ketua PWNU Aceh, Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Jumat.
Hal itu disampaikan Faisal Ali menanggapi laporan warga asyarakat terkait eksploitasi tambang bijih besi di kawasan pegunungan Manggamat, Aceh Selatan dan Lhoong di Aceh Besar.
Berbagai laporan masyarakat, Faisal Ali menyebutkan ekspolitasi tambang sudah tidak mengindahkan kaedah-kaedah pelestarian lingkungan, selain belum dirasakan mamfaatnya bagi penduduk, terutama di kawasan potensi tambang tersebut.
"Karena itu , saya berharap Gubernur Irwandi Yusuf agar menghentikan sementara eksploitasi tambang di Aceh, sehingga segala persoalan dapat diselesaikan dengan baik dan lingkungan tetap terjaga," katanya.
Faisal Ali yang juga Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) menilai masyarakat tidak anti dengan investor, namun pemerintah perlu selektif dan investasi di Aceh tidak berakibat kerusakan lingkungan.
"Kedatangan investor sangat diharapkan, bukan pemodal yang hanya mencari keuntungan dengan mengabaikan dampak lingkungan yang bakal ditimbulkan akibat penambangan tersebut," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, menyatakan segera membentuk tim investigasi untuk mencari jalan keluar terbaik terkait adanya pro dan kontra terkait eksploitasi tambang tersebut.
Tim itu untuk melakukan verifikasi guna mengetahui secara rinci penyebab munculnya pro dan kontra dalam masyarakat, dengan harapan tidak ada upaya-upaya "tersembunyi" dibalik penolakan investasi bidang pertambangan di Aceh.
(U/A042/A011/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010