Dua gol tanpa balas Arema Indonesia itu dilesakkan oleh Rachmad Affandi pada menit ke-72 dan Dendy Santoso pada menit ke-90.
Selama 45 menit babak pertama, kedua tim masih saling menjajaki pola permainan, bahkan Pelita Jaya lebih banyak bertahan agar gawangnya yang dijaga Ali Barkah tidak kebobolan.
Meski tim asuhan Robert Rene Alberts itu banyak melakukan tekanan, tak satu pun yang membuahkan gol karena rapatnya barisan pertahanan Pelita Jaya.
Sesekali Pelita Jaya melakukan serangan balik dan berupaya menciptakan gol, namun belum mampu menembus lini pertahanan Singo Edan. Hanya saja, beberapa kali serangan balik itu menciptakan ancaman bagi gawang Arema Indonesia yang dikawal Kurnia Meiga.
Memasuki babak kedua, pelatih Arema Indonesia Robert Rene Alberts lebih memaksimalkan pemain mudanya dengan menarik Noh Alam Shah dan digantikan M. Fachruddin, M. Ridhuan digantikan Sunarto, dan Rachmad Affandi digantikan Ronny Firmasyah karena mengalami cedera.
Masuknya M. Fachruddin membuat pola permainan Arema Indonesia sedikit berubah, lebih berani dan gencar melakukan serangan untuk menjebol gawang Pelita Jaya.
Hanya saja, tekanan demi tekanan yang dilakukan para pemain Arema Indonesia baru membuahkan gol pada menit ke-72 dan beberapa detik menjelang wasit Oleh Hadi meniup peluit panjangnya tanda berakhirnya pertandingan babak kedua, yakni menit ke-90.
Sebenarnya, Pelita Jaya juga terus menekan lini pertahanan Arema Indonesia, bahkan serangan baliknya sempat beberapa kali membahayakan gawang Kurnia Meiga.
Pertandingan yang cukup keras dan cepat itu membuat wasit Oleh Hadi mengeluarkan tiga kartu kuning, masing-masing dihadiahkan pada Pierre Njanka (Arema), Egi Melgiansyah, dan I Made Wirahadi. Kedua nama terakhir pemain Pelita Jaya.
Sementara pada pertandingan kedua di Stadion Kanjuruhan Kepanjen akan mempertemukan dua tim Grup L, yakni Persatuan Sepak Bola Lamongan (Persela) melawan Persidafon, sedangkan Arema baru melakoni pertandingan kembali Minggu (9/5) meladeni Persidafon Dafonsoro.
(T.E009/D007/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
