Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, melemah 2,54 persen dikarenakan investor masih memantau krisis yang terjadi di Yunani.
IHSG BEI ditutup melemah 71,283 poin ke level 2.739,333 mengikuti IHSG Indeks LQ 45 melemah 15,521 poin (2,87 persen) ke level 525,370.
Analis PT Millenium Dana-thama Securities, Ahmad Riyadi di Jakarta, Jumat mengatakan, pasar saham masih akan dipengaruhi proses bailout Yunani. Kepanikan mulai menyebar ke negara-negara dunia.
Selain itu, lanjut dia, penurunan IHSG dianggap wajar, karena IHSG sebelumnya terus menguat sehingga IHSG memasuki area jenuh beli (overbought).
Ia menambahkan, belum ada sentimen positif dari internal maupun eksternal yang mendorong penguatan IHSG. Diharapkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan pengganti Sri Mulyani agar pasar dapat merespon dan memberikan sentimen positif.
Pada penutupan saham yang melemah mencapai 206 sedangkan yang menguat sebanyak 33 dan 45 tidak berubah. Volume perdagangan mencapai 3,878 miliar saham dari 92.563 transaksi dengan nilai Rp5,254 triliun.
Bursa di kawasan Asia saat IHSG tutup diantaranya, indeks Hang Seng turun 213,12 poin (1,06 persen) ke posisi 19.920,29, Nikkei 225 turun 330,10 atau 3,10 persen menjadi 10.364,59, dan Indeks Singapore Strait Time melemah 22,44 poin (0,79 persen) ke level 2.817,21.
Sementara saham yang mengalami penurunan, Bumi Resources (BUMI) turun Rp50 ke Rp2,300, Astra International melemah Rp1,700 ke Rp40,200, Adaro Energy (ADRO) turun Rp70 ke Rp1,930.
(ZMF/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010