Jakarta (ANTARA News) - Tim investigasi dari Palang Merah Indonesia (PMI) melaporkan perkembangan penyelidikan mengenai kasus kerusuhan Priok pada 14 April lalu ke Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, termasuk jumlah korban yang bertambah dari data terakhir yang dikumpulkan.
"Jumlah korban 231 orang, ada 20 anak di bawah 20 tahun yang juga menjadi korban. Terbanyak korban memang dari Satpol PP, petugas polisi yang jadi korban sedikit. Data ini sudah divalidasi," kata Ketua Tim Investigasi Ulla Nuchrawaty usai bertemu Wakil Gubernur di Balaikota DKI, Jumat.
PMI juga melaporkan mengenai adanya penyimpangan di lapangan dimana korban kerusuhan Priok yang seharusnya dibebaskan dari biaya pengobatan masih ada yang dipungut biaya.
"Tapi sudah diselesaikan, tidak ada masalah," kata Ulla.
Sementara itu, PMI masih mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak termasuk kuasa hukum ahli waris Habib Zein Al Haddad dari Palembang. "Posisi kami hanya mendengarkan, mengumpulkan data," kata Ulla.
PMI akan melaporkan hasil rekomendasi mengenai kerusuhan di area makam Mbah Priok itu pada tanggal 10 yang akan datang.
Berdasarkan SK yang diterima tim investigasi, masa kerja tim adalah mulai tanggal 20 April hingga 4 Mei, namun karena perkembangan situasi di lapangan, Ulla menyebut pihaknya meminta perpanjangan waktu hingga 9 Mei mendatang.
"Jadi tanggal 10 Mei kami akan menyerahkan hasil penyelidikan ke pemberi mandat atau Pemprov DKI," katanya.
(A043/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010