Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mendorong pemerintah berdialog atau bermusyawarah dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) dan dilakukan secara hikmat dan bijaksana, manusiawi dan beradab, serta menjaga persatuan sesuai prinsip-prinsip yang ada di dalam Pancasila.
“Habib Rizieq sendiri sudah membuka diri untuk berdialog dengan pemerintah, bahkan sejak 2017. Sekarang saatnya pemerintah untuk mengambil inisiatif karena Habib Rizieq juga sudah berada di Indonesia, dan sudah menyatakan kesediaannya untuk berdialog," kata Hidayat Nur Wahid (HNW) dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: MPR ajak masyarakat terapkan nilai-nilai kebangsaan
Baca juga: MPR: Indonesia tegak berdiri atas pengorbanan para pendiri bangsa
HNW mengatakan modal untuk melakukan dialog tersebut sebenarnya sudah ada sejak sebelum kedatangan Habib Rizieq yang akhirnya disambut positif pemerintah.
Menurut dia, Menkopolhukam Mahfud MD sudah memberikan sinyal baik agar terhadap kepulangan HRS, boleh dijemput pengikutnya namun harus tertib, dan kepada aparat agar tidak berlebihan dalam pengawalan dan tidak melakukan represi saat penyambutan Habib Rizieq oleh para pendukungnya.
"Dan itu semua akhirnya terbukti, kedatangan Habib Rizieq berlangsung aman, tertib dan damai," ujarnya.
Dia menilai, perbedaan pendapat antara HRS dengan pemerintah sebaiknya segera diakhiri, sesuai prinsip-prinsip dalam Pancasila, dan dilaksanakan secara bijaksana oleh kedua belah pihak.
Menurut dia, kedua belah pihak, yaitu pemerintah dan Habib Rizieq tidak dalam posisi yang bermusuhan dan dalam ceramahnya, Habib Rizieq menegaskan berulang bahwa dirinya tidak memusuhi TNI, Polri ataupun Pemerintah.
"Namun memusuhi kedzaliman, dan memusuhi korupsi, hal-hal yang pasti juga dimusuhi pemerintah," katanya.
Karena itu, HNW berharap Pemerintah melalui Menkopolhukam Mahfud MD yang sudah pernah mengirim sinyal positif, untuk bisa segera memprakarsai dialog tersebut.
Baca juga: TNI bantu tertibkan baliho, Wakil Ketua MPR: Sesuai aturan
Dia juga menyambut baik wacana yang pernah disampaikan Juru Bicara Wakil Presiden (Wapres) terkait wacana pertemuan Wapres KH Ma’ruf Amin dengan Habib Rizieq karena memang diperlukan kenegarawanan dan keberanian moral untuk melakukan prakarsa dialog tersebut.
"Ketika wacana itu muncul dari Jubir Wapres, saya setuju dan sangat mendukung bisa dilakukan segera. Apalagi, sebagai Wapres sekaligus Ketua Umum MUI, KH Ma’ruf Amin sangat dekat dengan Pak Jokowi dan Habib Rizieq," katanya.
Dia menyarankan agar dialog tersebut bisa dilakukan dengan tradisi ketimuran, yang kondusif dan saling menghormati, dan diharapkan lebih cepat terwujud agar eskalasi situasi segera bisa dihentikan.
Politisi PKS itu juga menilai akan lebih banyak maslahat serta ada banyak hal yang bisa dikerjasamakan antara pihak Habib Rizieq dan Pemerintah.
"Saya yakin Habib Rizieq dan FPI bisa diajak untuk bekerja sama mengatasi persoalan bangsa, di antaranya adalah penanganan pandemi COVID-19, membantu kebencanaan, termasuk integrasi dan eksistensi NKRI dari makar dan teror separatis di Papua dan lain-lainnya," ujarnya.
Baca juga: Wakil Ketua MPR dorong perkuat siaran di daerah 3T
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020