Perubahan perilaku itu yang menjadi penting, itu yang harus kita dengungkan
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Prof Dr Widodo Muktiyo mengajak masyarakat tidak mencari kesalahan orang yang belum menerapkan protokol kesehatan namun sebaliknya mendengungkan perubahan menuju adaptasi kebiasaan baru (AKB).
"Kita harus berpikir positif tidak usah mencari siapa yang salah, siapa yang belum melaksanakan (protokol kesehatan). Perubahan perilaku itu yang menjadi penting, itu yang harus kita dengungkan," kata Widodo dalam diskusi mengenai sosialisasi kebiasaan baru yang diselenggarakan Satgas Penanganan COVID-19 dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kominfo ingatkan hoaks saat pandemi berdampak buruk bagi banyak hal
Selain berpikir positif, Widodo menjabarkan ada tiga poin penting lainnya yang perlu diterapkan oleh masyarakat Indonesia dalam menjalani adaptasi kebiasaan baru.
Dia menyebutkan masyarakat harus optimistis dalam menjalani kehidupan di masa pandemi COVID-19 dan harus meyakini bahwa bangsa Indonesia bisa melewati masa-masa sulit ini.
Tak dipungkiri, pandemi COVID-19 tidak hanya isu bidang kesehatan namun juga sosial ekonomi masyarakat.
Baca juga: Menkominfo sebut pemblokiran hoaks jangan diartikan antidemokrasi
Penyebaran COVID-19 yang meluas sehingga pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan roda ekonomi sempat terhenti atau melambat, menimbulkan masalah sosial di tengah masyarakat, hingga isu pendidikan.
Namun hal itu menurut Widodo menimbulkan empati, welas asih, dan rasa saling membantu di tengah masyarakat.
Rasa empati tersebut merupakan poin penting lainnya yang ditekankan oleh Widodo agar masyarakat bergotong royong untuk menimbulkan sikap positif pada bangsa.
Baca juga: Kominfo paling diharapkan cegah penyebaran hoaks
Hal penting lainnya, lanjut Widodo, tentu saja adalah kedisiplinan terhadap protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak fisik serta hindari kerumunan.
Poin ini yang paling mutlak harus menjadi budaya baru dalam berkehidupan di masyarakat pada masa pandemi COVID-19.
Berdasarkan hasil survei, kata Widodo, secara kognitif masyarakat sudah memahami tentang pandemi COVID-19 dan apa yang harus dilakukan untuk mencegah penularannya. Namun menurutnya penerapan protokol kesehatan di masyarakat terkait 3M belum dipatuhi secara benar.
Baca juga: Epidemiolog minta Pemkot Bandung evaluasi AKB karena COVID-19 melonjak
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020