Singapura (ANTARA News) - Harga minyak turun di perdagangan Asia Jumat karena sentimen investor yang tinggi akibat kekhawatiran yang tumbuh seputar kemerosotan ekonomi potensial dikarenakan krisis utang Yunani, kata analis.

Kontrak utama New York, untuk minyak mentah jenis"light sweet" pengiriman Juni turun 17 sen ke posisi 76,94 dolar per barel. Sedangkan minyak mentah "brent borth sea" juga untuk pengapalan Juni turun 27 sen menjadi 79,56 dolar per barel.

Kekhawatiran bahwa krisis utang Yunani mungkin merebak ke ekonomi-ekonomi kawasan Eropa lainnya dan mempengaruhi ekonomi global yang berlanjut berdampak pada sentimen investor, kata analis seperti dikutip Reuters.

"Kekhawatiran seputar posisi fiskal sejumlah negara Eropa dan kemungkinan berpengaruh buruk, berlanjut ke kekhawatiran mengenai prospek ekonomi internasional," kata analis dari Commonwealth Bank of Australia.

Menguatnya mata uang dolar AS juga telah mengurangi minat investor terhadap minyak yang didominasi dolar. Biasanya, dolar dilihat sebagai suatu tempat berlindung yang aman selama kekacauan keuangan.

Dalam perdagangan awal Asia, euro terus di bawah tekanan hingga turun ke posisi 1,2631 dolar dari 1,2644 di New York Kamis malam.

Menguatnya unit mata uang AS itu menjadikan minyak yang didominasi dolar menjadi lebih mahal bagi para pemilik mata uang lainnya, seperti euro. "Penguatan dolar AS ... mengurangi sentimen investor."

Harga minyak juga telah merosot sejak Senin ketika menyentuh 87,15 dolar - level tertinggi sejak Oktober 2008.

Pasar juga sedang terbebani oleh meningkatnya persediaan minyak di Amerika Serikat, mengindikasikan melemahnya permintaan di negara konsumen energi terbesar di dunia itu.

Data yang dirilis Rabu oleh Departemen Energi AS menunjukkan stok minyak mentah AS meningkat 2,8 juta barel pekan lalu. Angka itu jauh lebih besar dari ekspektasi pasar untuk kenaikan sekitar 700.000 barel, menurut analis.
(S004/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010