"Yang pasti adalah mungkin dari kelompok profesional dalam arti yang betul-betul mengerti di sektor keuangan yang nanti akan dipilih untuk menduduki posisi tersebut," kata Julian usai mendampingi Presiden membuka Kongres Umat Islam di Pondok Gede, Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan, pilihan dari kalangan profesional untuk posisi menkeu karena Presiden melihat hal ini sangat penting dan strategis bagi pembangunan ekonomi nasional.
"Jadi akan lebih ideal bilamana nanti yang akan mengisi posisi tersebut adalah orang yang paling paham atau yang mengerti di bidang atau sektor keuangan dan perekonomian pada umumnya," katanya.
Ia menyatakan, kalau melihat dari kelaziman tradisi selama ini untuk posisi menkeu memang selalu datang dari kelompok profesional. "Jadi hampir pasti dari sana saya kira," katanya.
Katanya, hingga kini belum ada nama pasti yang sudah dipilih Presiden untuk mengganti Sri Mulyani.
Ia juga belum mengetahui apakah proses penetapan menkeu baru akan seperti penentuan menteri kabinet sebelumnya dengan melakukan uji kelayakan dan kepatutan serta menandatangani kontrak kerja.
"Saya belum tahu persis siapa yang nanti menjadi menkeu yang baru, dan apakah proses dan mekanisme sama seperti halnya saat seleksi menteri kabinet saya belum tahu," katanya.
"Saya tidak katakan tidak mungkin dari parpol, tapi kemungkinan terbesar bilamana yang menjadi pertimbangan adalah mempertahankan kontinuitas kebijakan ekonomi makro dan kebijakan fiskal maka hampir pasti dari kelompok profesional yang akan menempati posisi tersebut," katanya.
(D012/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010