Malang (ANTARA News) - Angka ketidaklulusan ujian nasional (UN) utama tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Malang, Jawa Timur, tahun ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2009, demikian Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kota Malang Sofwan, Jumat.
Siswa tidak lulus UN tahun ini mencapai 19,46 persen atau 2.128 siswa dari total peserta UN 10.932 siswa, sedangkan tahun lalu sekitar 14 persen dari total peserta 10.659 siswa.
"Tahun lalu siswa yang tidak lulus harus mengulang di kelas 3, sedangkan sekarang hanya mengulang UN saja," kata Sofwan.
UN ulangan akan digelar tanggal 17-20 Mei, namun sebelum UN tahap II dilaksanakan, seluruh sekolah harus memompa semangat siswanya yang tidak lulus.
Menyinggung nilai rata-rata dan prestasi SMP yang jeblok jika dibandingkan dengan daerah lain, Sofwan mengatakan, nilai rata-rata sekolah tidak bisa dijadikan acuan kualitas siswa karena setiap daerah tidak sama.
"Selama ini, Kota Malang selalu mengedepankan kejujuran, sehingga sangat wajar kalau angka ketidaklulusan di daerah ini bisa mencapai 19 persen," tegasnya.
Ia juga beralasan, angka ketidaklulusan 19 persen itu masih lebih bagus ketimbang hasil "try out" yang mencapai 29 persen.
"Saya yakin dalam UN ulangan nanti yang tidak lulus hanya sekitar 3-4 persen," tambahnya.
Selain naiknya angka ketidaklulusan, Kota Malang juga terlempar dari peringkat 10 besar Jawa Timur, bahkan dari 24 SMP Negeri di daerah itu hanya dua SMPN yang siswanya lulus 100 persen, yakni SMPN 1 dan SMPN 5.
Sementara di Kota Batu, angka ketidaklulusan UN utama SMP juga jeblok di mana dari 2.010 peserta UN utama yang tidak lulus 580 siswa atau 28,8 persen.
Sedangkan untuk madrasah (MTs), tingkat ketidaklulusannya 25,82 persen atau 364 siswa dari total 1.410 siswa. (*)
E009/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010