"Yang pegang kunci itu ada 2 orang satu dari Budpar dan satu lagi dari Departemen Kementerian dan Perikanan," kata Ace, penjaga Gudang BMKT Cirebon.
Ace menambahkan bahwa gudang itu dikunci sejak hari selasa (4/5) atau satu hari sebelum lelang dilaksanakan.
Ia juga menjelaskan bahwa gudang tersebut digunakan untuk menyimpan BMKT sejak tahun 2004 dan biaya sewa per bulannya mencapai 2500 dolar AS atau hampir dengan Rp25 juta perbulan.
Biaya sewa menjadi tanggungan investor yang mengangkat harta tersebut dari dasar laut yaitu PT.Paradigma Putera Sejahtera dan Cosmic Archeology Underwater Research and Recovery.
Ace mengungkapkan sejak seminggu terakhir Gudang Pamulang dikunjungi tamu yang ingin melihat - lihat koleksi BMKT Cirebon. "Sehari antara tujuh hingga 10 pengunjung," katanya.
Dia mengingat bahwa pengiriman BMKT Cirebon dilakukan menggunakan kontainer yang sebelum diberangkatkan pada bagian pintunya dilas dahulu sebelum di kunci dengan gembok yang disaksikan oleh pihak pengawas dari pemerintah dan investor.
Begitu juga ketika sampai di gudang, kegiatan pengiriman dilakukan pada malam hari secara bertahap dari tahun 2004 ke gudang penyimpanan BMKT lelang di Pamulang.
Empat bangunan Gudang yang memiliki luas masing - masingnya kira-kira 200 meter persegi dengan pagar tralis besi dan satu di antaranya digunakan untuk memajang BMKT berada di dalam area pacuan kuda seluas tujuh hektar milik Nyonya Sarjono yang di jaga oleh empat orang keamanan berseragam kaus berwarna biru bertuliskan Cirebon Treasure Security.(YUD/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010