Menurut Glen, target ini didasarkan pada kondisi makro ekonomi yang semakin membaik.
Untuk kuartal pertama 2010 laba bersih Bukopin Rp113,95 miliar atau naik 16,98 persen dibanding periode sama 2009 Rp97,41 miliar.
Glen mengungkapkan bahwa kenaikan laba ini didorong oleh pendapatan bunga bersih dan pendapatan opersional lainnya.
Pendapatan bunga bersih naik 23,03 persen menjadi Rp417,86 triliun dari Rp339 miliar.
Sedangkan pendapatan operasional lainnya pada tiga bulan pertama tahun ini naik 9,02 persen menjadi Rp107,90 miliar dibanding periode sama 2009 Rp98,97 miliar.
Untuk pertumbuhan kredit sebesar 15-20 persen sesuai dengan industri, kata Glen.
Dia mengakui bahwa kredit di kuartal pertama pertumbuhannya masih rendah karena banyak pelunasan dan masih besar kredit yang belum ditarik.
Kredit yang disalurkan pada kuartal I 2010 naik tipis 2,90 persen menjadi Rp24,608 triliun dibanding periode sama 2009 Rp23,913 triliun.
"Kredit yang belum ditarik saja Rp2 triliun, jika ini sudah ditarik maka sudah capai target," katanya.
Glen mengatakan bahwa penarikan kredit ini mulai terjadi pada kuartal kedua.
"Apalagi sektor pangan biasanya narik kredit setelah panen, sekitar Juni," tambah Glen.
Kredit sektor pangan di Bukopin portopolionya mencapai 20 persen dari total kredit.
Untuk dana pihak ketiga naik 8,68 persen menjadi Rp32,165 triliun.
Menurut Glen, kenaikan ini disumbang dari dana murah, dimana tabungan naik 43 persen menjadi Rp6,271 triliun, giro naik 34 persen jadi Rp7,705 triliun, justru deposito turun 6,65 persen menjadi Rp18,189 triliun. Dari sisi aset naik 12,71 persen menjadi Rp39,188 triliun dari Rp34,770 triliun.
(J008/R009)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010