Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bali menyatakan dukungannya terhadap pengembangan alat bantu disabilitas yang diproduksi Yayasan Pusat Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Indonesia (Puspadi) Bali untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
"Pemerintah wajib hadir untuk mendukung organisasi-organisasi sosial kemanusiaan termasuk Yayasan Puspadi, yang program kerja dan kegiatannya jelas, serta memenuhi aspek legalitas. Tinggal menggodok peraturan dalam hal kerja sama yang akan dibangun," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra saat mengunjungi Yayasan Puspadi Bali di Denpasar, Selasa.
Baca juga: Pengadaan alat bantu disabilitas dinilai kurang proporsional
Bentuk dukungan yang diberikan kepada salah satu LSM itu, yakni dengan menjalin kerja sama dengan Pemprov Bali melalui Dinas Sosial Provinsi Bali dalam menyalurkan alat bantu disabilitas yang diproduksi Yayasan Puspadi.
"Dalam penyaluran kepada masyarakat Bali yang membutuhkan itu tentu harus berdasarkan data penyandang disabilitas yang dimiliki Dinsos Provinsi Bali," ucap Dewa Indra.
Didampingi Kepala Dinsos Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, Dewa Made Indra berharap dukungan tersebut dapat memperlancar kendala-kendala yang dihadapi Yayasan Puspadi, terutama terkait sisi produksi, sehingga lebih banyak penyandang disabilitas yang bisa dibantu.
Sementara itu, Founder sekaligus Direktur Yayasan Puspadi Bali I Nengah Latra menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi yayasan yang tak hanya memproduksi alat bantu disabilitas organ tangan-kaki palsu, namun juga produksi dan merakit ulang kursi roda yang disesuaikan dengan kebutuhan para penyandang disabilitas, dan kesemuanya diproduksi dari nol.
"Dalam satu yayasan ini, kami melakukan berbagai kegiatan, seperti mediasi, komunikasi, alat bantu, pelatihan, hingga lapangan pekerjaan. Bahkan, hampir sebagian besar tenaga kerja kami adalah penyandang disabilitas," ujar Latra.
Walaupun Puspadi belum memiliki cabang di berbagai daerah khususnya Indonesia timur seperti NTB, NTT dan sebagainya, Puspadi tetap menggalang kerja sama dengan yayasan-yayasan yang ada di daerah itu untuk menyalurkan alat bantu disabilitas.
Baca juga: Kemensos kirim alat bantu disabilitas korban gempa
Baca juga: KRL Jabodetabek uji coba alat bantu disabilitas
"Banyaknya permintaan bantuan menyebabkan menipisnya stok bahan produksi, terutama terpengaruh pandemi COVID-19 yang bahannya sebagian besar impor. Untuk itulah, kami mengharapkan dukungan dari Pemprov Bali," katanya.
Sekda Bali Dewa Indra berkesempatan menyaksikan secara langsung pembuatan tangan-kaki palsu dari tahap awal hingga akhir produksi, bahkan setelah jadi pun penerima tetap mendapat pendampingan dan pelatihan dalam menyesuaikan pemakaian alat bantu tersebut.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020