Sugiharto Komisaris Utama Pertamina

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mempercayakan jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) kepada Sugiharto, mantan menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) dan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sugiharto bersama enam komisaris Pertamina lainnya dilantik oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta, Kamis.

Hadir dalam pelantikan antara lain Dirut Pertamina Karen Agustiawan dan direksi BUMN lainnya.

Dalam perombakan jajaran komisaris di BUMN energi itu, pemerintah hanya mempertahankan satu orang lama, Umar Said, yang pernah menjabat sekjen Departemen Pertambangan dan Energi dan kini bernama Kementerian ESDM.

Sedangkan enam komisaris lainnya merupakan wajah-wajah baru di perusahaan itu.

Sebelum pelantikan hari ini, Umar merangkap pelaksana tugas komisaris utama, dengan anggota masing-masing Maizar Rahman, Sumarsono, M Abduh, dan Humayunbosha.

Sutanto dan Gita Wirjawan sudah lebih meninggalkan jajaran komisaris Pertamina, karena ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk duduk dalam Kabinet Indonesia Bersatu pada Oktober 2009.

Sebelum menjabat menteri BUMN pada periode pertama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2004, Sugiharto banyak berkarir sebagai profesional di perusahaan migas, PT Medco Energi Internasional Tbk

Pria kelahiran Medan, 29 April 1955 itu itu terakhir menjabat Direktur Keuangan dan Administrasi Medco.

Sugiharto yang menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Universitas Amsterdam, Belanda pada 1997 dengan meraih gelar Master of Business Administration (MBA), juga pernah bekerja di institusi keuangan Chemical Bank and Bankers Trust Company, New York.

Presiden Yudhoyono memberhentikan Sugiharto pada Mei 2007 dalam resuffle jilid kedua Kabinet Indonesia Bersatu dan digantikan Sofyan Djalil.

Berikut susunan baru komisaris Pertamina: