Jakarta, (ANTARA News) - Pekerjaan yang penuh dengan tekanan, seperti perawat, dapat meningkatkan resiko perempuan muda terserang sakit jantung sementara perempuan yang lebih muda tampaknya lebih rentan lagi, kata beberapa ilmuwan, Kamis (6/5).
Menangani pekerjaan yang penuh tuntutan dan tekanan sudah diketahui dapat meningkatkan resiko sakit jantung tapi kebanyakan penelitian sebelumnya lebih dipusatkan pada kaum pria.
Di dalam studi baru tersebut, para peneliti dari Denmark menilai dampak tekanan pekerjaan dan tingkat pengaruh pribadi di tempat kerja pada kesehatan jantung lebih dari 12.000 perawat.
Semua perawat itu berusia antara 45 dan 64 tahun pada 1993, ketika mereka ditanyai mengenai tekanan pekerjaan sehari-hari mereka dan mengenai seberapa jauh mereka merasa bahwa mereka mampu mengendalikan pekerjaan mereka.
Hasilnya, yang disiarkan di dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine, memperlihatkan para perawat yang mengatakan tekanan pekerjaan mereka agak terlalu tinggi memiliki kemungkinan 25 persen untuk terserang sakit jantung dibandingkan dengan perawat yang mengatakan tekanan pekerjaan dapat dikendalikan dan sepadan.
Perawat yang merasa tekanan pekerjaan terlalu tinggi bagi mereka menghadapi kemungkinan 35 persen untuk terserang sakit jantung setelah faktor resiko lain seperti merokok.
Namun ketika dianalisis melalui faktor usia, temuan tersebut memperlihatkan bahwa perawat yang berusia 51 tahun menghadapi resiko besar untuk terserang sakit jantung.
Satu analisis terpisah dalam kelompok usia itu memperlihatkan perawat yang merasa mereka menghadapi tekanan pekerjaan yang sedang memiliki kemungkinan 60 persen untuk terserang sakit jantung, sementara mereka yang mengatakan mereka menghadapi tekanan berlebihan memiliki kemungkinan hampir dua kali lipat untuk terserang penyakit tersebut.
Semua temuan itu dinyatakan benar bahkan setelah faktor resiko lain diperhitungkan.
"Studi ini menambahkan setumpuk bukti terdahulu yang menunjukkan dampak berbahaya mengenai tuntutan psikologis yang berlebihan pada pekerjaan terhadap kesehatan jantung. Tetapi studi tersebut termasuk di antara yang sangat sedikit yang menunjukkan dampaknya di kalangan perempuan," tulis para peneliti itu, dari Glostrup University Hospital di Denmark, di dalam studi tersebut, yang dikutip oleh kantor berita Inggris, Reuters.
Mereka mengatakan studi lebih lanjut sekarang diperlukan guna mengidentifikasi apa yang memberi sumbangan pada tekanan tinggi pekerjaan yang dimaksud.
Sakit jantung adalah pembunuh utama bagi laki-laki dan perempuan di Eropa, Amerika Serikat dan banyak negara kaya lain. Bersama diabetes, sakit jantung dan pembuluh darah bertanggung jawab atas sepertiga kematian di seluruh dunia pada 2005, demikian pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) --yang berpusat di Jenewa.
June Davison, seorang perawat pasien sakit jantung di British Heart Foundation, mengatakan perasaan tertekan di tempat kerja berarti pegawai yang stree mungkin memiliki kebiasaan yang tak sehat dan menambah resiko mereka untuk terserang gangguan jantung, sebagaimana dikutip dari Reuters.
"Pekerja yang tertekan mungkin meraih rokok, makanan cemilan dan alkohol untuk membuat mereka merasa lebih baik," kata Davison di dalam komentar melalui surat elektronik.
"Jika anda merasa tertekan, anda mesti berusaha dan menanggulanginya dengan cara positif dan aktif selama jam kerja," katanya.
(C003/A024)
Oleh
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
semoga perempuan selalu diberikan kekuatan lahir&batin sehingga dapat awet cantik & sehat serta dapat melayani dalam rumah tangga maupun dinasnya...walau belum ada payung hukum yang menjamin bagi perempuan yang berkarya.