Trenggalek (ANTARA News) - Dua dari empat korban banjir bandang di Trenggalek, Jawa Timur, belum ditemukan dan tim SAR yang sempat menghentikan pencarian sekarang melanjutkan lagi tugasnya.

Sementara dua korban yang sudah ditemukan, Yatemi (70) dan Ropingah (35), didapati sudah tidak bernyawa diantara reruntuhan longsor akibat banjir, kata Kasi Penanggulangan Bencana Kantor Kesbangpol Linmas Trenggalek, Maryono, Kamis.

Banjir bandang yang menerjang empat kecamatan di kabupaten itu Rabu (5/5) telah memporak porandakan pemukiman warga. Banjir bandang dengan ketinggian air hingga dua meter yang datang dari atas lereng Gunung Rajekan Wesi dan meratakan rumah sebagian warga.

Yatemi dan Ropingah, warga Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan dievakuasi diantara material longsor tidak jauh dari rumahnya.

"Sebagian warga tidak sempat menyelamatkan diri saat air bah dalam volume sangat besar menerjang," papar Maryono.

Dua korban yang sampai sekarang masih dicari adalah Muji (85) dan Tambir (85), dan keduanya diduga sudah tewas.

Menurut sejumlah saksi, saat banjir datang keduanya masih berada di dalam rumah. Kiriman air bah setinggi dua meter lebih telah menghanyutkan rumah mereka hingga rata dengan tanah.

"Tubuh kedua kakek ini belum diketahui rimbanya. Besar kemungkinan mereka tewas karena ketinggian air yang menerjang rumah mereka dilaporkan mencapai dua meter lebih," kata seorang warga menambahkan.

Belum diketahui berapa jumlah pasti rumah yang rusak atau roboh akibat bencana alam kali ini.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui dinas/lembaga terkait sampai saat ini masih terus mendata kerugian yang ditimbulkan.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010