Ketiga negara tersebut, menurut Ketua DPR Agung Laksono di Gedung DPR Jakarta, Senin, juga menggalang kekuatan parlemen di wilayah-wilayah lain untuk memiliki kesamaan pandang mengenai agresi Israel ke Gaza dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Agung menjelaskan, APA yang diwakili parlemen negara-negara Troika (Indonesia, Iran dan Suriah) telah menggelar pertemuan di Damaskus yang meminta pemberlakuan gencatan senjata dan pembukaan perbatasan Gaza untuk misi kemanusiaan.
Sebagai wakil APA, Indonesia juga turut hadir dalam pertemuan darurat negara-negara anggota OKI di Istanbul, Turki, yang meminta Israel dibawa ke Mahkamah Internasional untuk diadili sebagai penjahat kemanusiaan.
"Sekarang ini gencatan senjata sudah diberlakukan atas permintaan masyarakat internasional, PBB, termasuk Indonesia. Namun semua ini tidak akan berpengaruh karena Israel tidak menarik mundur pasukannya dari Gaza dan tetap melakukan blokade ke Palestina," ujar Agung.
Paripurna DPR menerima sikap DPR tentang Palestina yang telah dikemukakan Ketua DPR beberapa waktu lalu sebagai resmi pernyataan pendapat DPR RI atas agresi Israel di jalur Gaza.
Sikap DPR soal Palestina itu diantaranya, mendesak PBB mengadakan sidang umum darurat dan membentuk pasukan perdamaian di wilayah Gaza serta mendesak Mahkamah Kejahatan Internasional mengadili pelaku agresi sebagai penjahat kemanusiaan.
DPR juga mendesak PBB memberikan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi Palestina yang tersebar di berbagai negara Timur Tengah serta mendukung sepenuhnya perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dan berdaulat atas integritas teritorialnya. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
Dan sampai ke tangan Palestina.
Ada artikel bhw Suriah gatel perangi Israel.
Ya cuma gatel!
Dan beraninya cuma pakai Hamas sbg \\\"proxy\\\"!