Kita ingin supaya peningkatan jumlah kasus yang kita ketahui itu bisa direspon dengan peningkatan kapasitas rumah sakit. Kendala tak cuma ruangan. Tapi juga SDM, karena perlu kekhususan.

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengusulkan penambahan 200 tenaga kesehatan ke Kementerian Kesehatan untuk memaksimalkan penanganan pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit di daerah ini.

"Di beberapa rumah sakit, salah satu kendalanya adalah keterbatasan, bukan kurang. Keterbatasan SDM, maka kami berupaya bagaimana mencoba memenuhi kebutuhan itu," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setiyaningastutie saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan jumlah tenaga kesehatan tambahan yang diusulkan mencapai 200 orang yang terdiri atas dokter, ahli teknologi laboratorium medis (ATLM), radiografer, serta tenaga kesehatan lainnya disesuaikan kebutuhan rumah sakit.

"Kami sudah berkoordinasi, berkonsultasi dengan kementerian. Kementerian memberikan solusi, silakan mengusulkan," kata dia.

Baca juga: Sultan: Sekolah tatap muka tunggu evaluasi perkuliahan di kampus

Baca juga: Bertambah 21, positif COVID-19 di Kulon Progo-DIY naik 393 kasus

Menurut dia, surat mengenai permohonan tambahan tenaga kesehatan itu telah disampaikan kepada Kemkes RI, namun hingga saat ini belum mendapatkan jawaban.

"Kita berharap secepatnya. Mudah-mudahan itu bisa terlaksana," kata dia.

Selain SDM tenaga kesehatan, menurut dia, Pemda DIY juga akan mengusulkan penambahan tempat tidur untuk penanganan pasien COVID-19 di rumah sakit, meski jumlahnya belum dapat dipastikan.

"Kalau untuk penambahan jumlah ranjang itu tidak linear dengan jumlah nakes. Karena untuk merawat satu pasien itu membutuhkan banyak tenaga, baik dokter maupun perawat," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DIY, Yuli Kusumastuti.

Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto mengatakan bantuan tenaga kesehatan serta peningkatan kapasitas layanan itu diprioritaskan untuk tiga rumah sakit yakni RSUP Dr Sardjito, RSA UGM, dan RSPAU dr. S. Hardjolukito.

Menurut Rukmono, permohonan peningkatan kapasitas rumah sakit ini didasari peningkatan kasus COVID-19 di DIY.

"Kita ingin supaya peningkatan jumlah kasus yang kita ketahui itu bisa direspon dengan peningkatan kapasitas rumah sakit. Kendala tak cuma ruangan. Tapi juga SDM, karena perlu kekhususan," kata dia.*

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di DIY bertambah 51 menjadi 4.511 kasus

Baca juga: Sultan: Pengungsi Gunung Merapi terapkan prokes pencegahan COVID-19

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020