Dengan sirkulasi ganda, Guangzhou memimpin dalam pertumbuhan yang berkualitas

Untuk memahami China, dimulai dengan pemahaman yang baik tentang kota-kota China. Pada Konferensi tahun ini, Guangzhou, kota bersejarah dengan vitalitas baru dan dorongan segar yang muncul sebagai kota besar, menarik perhatian besar dari semua yang hadir, dengan banyak yang berharap untuk merujuk pada pengalaman yang diperoleh Guangzhou dalam mengejar pembangunan.

Pada konferensi tersebut, delegasi dari dalam dan luar negeri sangat mengapresiasi kemampuan beradaptasi yang menginspirasi dari Guangzhou, yang terlihat dari konektivitas berorientasi sinergi dengan Shenzhen, dorongan revitalisasi perkotaan dalam fungsinya yang komprehensif, daya tarik budaya, layanan dan lingkungan bisnis global, dan upaya kualitas kota yang dipercepat dalam mempromosikan tujuan provinsi untuk pengembangan terkoordinasi delta Sungai Mutiara sebagai mesin inti, bagian timur dan barat pesisir Guangdong sebagai kutub pertumbuhan baru, dan bagian utara pegunungan sebagai zona pengembangan ekologi.

Pejabat dari Guangzhou mengatakan bahwa Guangzhou akan memanfaatkan peluang baru untuk mengejar transformasi dan peningkatan dan mengubah dampak negatif pandemi menjadi pendorong baru untuk transformasi ekonomi guna mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Dalam menghadapi pandemi dan situasi ekonomi yang kompleks, Guangzhou, sebagai pusat bisnis dan perdagangan internasional, kini membentuk kembali paradigma pembangunannya dengan menjajaki peluang baru untuk mendapatkan keunggulan baru, wilayah pembangunan, dan pendorong pertumbuhan. Kota perdagangan bersejarah yang sama ini berusaha sekuat tenaga dengan keberanian dan efisiensi besar untuk merevitalisasi dirinya sendiri dan membantu menciptakan kehidupan sehari-hari yang bahagia dan sejahtera bagi para penduduknya.

Wakil presiden eksekutif China Institute for Innovation and Development Strategy, Li Junru, mengungkapkan harapannya yang tinggi akan Guangzhou pada konferensi tersebut. Ia menjelaskan bahwa peremajaan nasional China secara historis dapat ditelusuri kembali ke Guangzhou dan perubahan kota ini mencerminkan perkembangan negara tersebut. "Pergeseran pusat ekonomi China ke selatan dan kemajuan lebih lanjut dalam mengembangkan Wilayah Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Macao, memberikan ruang yang lebih besar untuk pembangunan," tambah Li.

Pandangan Li dapat dibuktikan dengan statistik ekonomi dan pencapaian aktual. Data untuk tiga kuartal pertama tahun ini menunjukkan bahwa pertumbuhan berbagai indikator pertumbuhan Guangzhou termasuk PDB regional telah berubah dari negatif menjadi positif dengan kenaikan 1,0% tahun-ke-tahun dan, khususnya, peningkatan 7,9% tahun-ke-tahun yang mengesankan pada kuartal ketiga, poin persentase 7,0 naik dari kuartal kedua.

"Pemulihan ekonomi Guangzhou mengumpulkan momentum karena produksi terus meningkat sementara permintaan juga terus meningkat. Penggerak pertumbuhan baru semakin kuat, mata pencaharian masyarakat terjaga dengan baik dan indikator utama terus meningkat ke arah positif atau mencapai titik tertinggi baru sejak wabah epidemi," kata wakil kepala Biro Statistik Guangzhou, Feng Jun.

"Sebagai pelopor dalam reformasi dan keterbukaan, Guangzhou berfungsi sebagai jendela bagi seluruh dunia untuk memahami upaya China tersebut. Dan kota berusia ribuan tahun ini kini memperbarui dirinya sendiri. Kunci untuk memahami China adalah mencari tahu bagaimana kota ini mengejar regenerasi perkotaan," ujar Dekan Advanced Institute of Global and Contemporary China Studies, Zheng Yongnian dari Chinese University of Hong Kong, Shenzhen, yang berpidato pada konferensi tersebut.

Saat virus corona dikendalikan, China dan kota-kotanya kembali beraktivitas seperti biasa. Pada transisi kritis ini, Guangzhou, sebuah kota sejarah dan vitalitas, melalui Understanding China Conference, sekali lagi memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang negara ini.