Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana mengatakan, masalah likuiditas global, kebutuhan catastrophic insurance, infrastruktur serta perubahan iklim tetap perlu diperhatikan, meskipun tanda-tanda pemulihan ekonomi global telah terlihat.

Pernyataan Menteri Armida itu ia sampaikan pada pertemuan the 43rd Annual Meeting of the Board of Governors of Asian Development Bank (ADB) yang berakhir di Tashkent, (4/5), demikian siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta dari KBRI Tashkent, Uzbekistan.

Dalam kesempatan pertemuan antara Menteri Armida Alisjahbana dengan Presiden ADB Haruhiko Kuroda dibahas permasalahan yang terkait dengan kondisi makro ekonomi dunia, regional dan Indonesia.

Presiden ADB secara khusus memuji perekonomian Indonesia yang tidak terpengaruh krisis ekonomi global. Ia juga menyampaikan penghargaan pada Indonesia atas dukungan peningkatan modal dasar (general capital increase) ADB melalui forum pertemuan G-20.

Haruhiko Kuroda dalam pertemuan itu menyampaikan, ADB  berencana meningkatkan pembiayaan clean energy sampai 2 miliar dolar AS setiap tahun hingga 2013 bekerjasama dengan donor lain seperti Climate Investment Fund (CIF).

Selain itu, ADB juga memperkenalkan inisiatif baru ADB’s Asia Solar Energy Initiative yang mendorong pengembangan penggunaan energi matahari di negara berkembang di kawasan Asia.

Menteri Armida Alisjahbana juga mengharapkan ADB dapat berpartisipasi aktif dalam G-20, diantaranya dalam pembahasan masalah Global Financial Safety Net yang berfungsi baik sebagai sarana mengatasi masalah neraca pembayaran dan kebutuhan anggaran negara.

Sementara itu pada pertemuan menteri keuangan ASEAN+3 yang berlangsung 2 Mei 2010 di Tashkent, pembicaraan lebih banyak difokuskan pada upaya menghadapi krisis keuangan.

Berkaitan dengan itu, ASEAN+3 mendukung berbagai kebijakan yang meliputi paket stimulus ekonomi dalam rangka menjaga stabilitas keuangan dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

Pertemuan ini juga menyepakati pendirian Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF) sebagai sebuah Trust Fund ADB dengan modal awal 700 juta dolar AS.

Tujuan utama CGIF ini adalah untuk mendukung pengeluaran corporate bond, dan berkontribusi terhadap pengembangan pasar obligasi regional.

Bersama-sama dengan ADB, negara-negara anggota akan membayar kontribusi dan menyelesaikan hal-hal teknis yang mencakup kebijakan-kebijakan operasional dan rencana kegiatan agar CGIF dapat mulai beroperasi sebelum akhir tahun 2010.

Selain itu pertemuan ini juga menyepakati pembentukan Task Force on the Future priorities of ASEAN+3 Financial Cooperation guna membawa kerjasama keuangan regional ASEAN+3 ke level yang lebih tinggi dan lebih strategis.

Pertemuan ADB dihadiri oleh kurang lebih 2000 peserta yang terdiri dari Kepala Pemerintahan, Menteri Keuangan, Gubernur Bank Sentral, pejabat pemerintah lainnya dan pakar ekonomi serta kalangan LSM.

Pertemuan dibuka secara resmi oleh Presiden Uzbekistan, Islam karimov pada tanggal 3 mei 2010. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010