Cisarua, Bogor (ANTARA News) - Lembaga Konservasi "ex-situ" atau di luar habitat Taman Safari Indonesia di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, mengummkan bahwa dua satwa Anoa (Bubalus depressicornis) lahir melalui program inseminasi buatan.
"Kelahiran Anoa baru dapat diekspos hari ini, mengingat tim dokter hewan yang menanganinya sangat menjaga keberadaan bayi Anoa tersebut,sehingga perlu kehati-hatian," kata Yulius H Suprihardo, Kepala Humas Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua kepada ANTARA di Bogor, Rabu.
Ia menjelaskan, pada pertengahan April 2010 telah lahir berturut-turut dua ekor Anoa (Bubalus depressicornis) di TSI Cisarua, Bogor melalui program inseminasi buatan yang dikembangkan oleh tim dokter hewan TSI.
Kelahiran pertama terjadi tanggal 13 April 2010, di mana lahir seekor Anoa berkelamin jantan yang diberi nama Yudi. Yudi lahir dari induk betina bernama Lupin, sedangkan pejantannya bernama Unaaha.
Kelahiran Yudi begitu istimewa, karena kelahirannya merupakan program dari inseminasi buatan yang dikembangkan oleh para dokter hewan di TSI.
Sedangkan pada tanggal 14 April 2010, menyusul kelahiran bayi Anoa lain yang dinamai Tuti berkelamin betina. Tuti lahir dari perkawinan antara Anoa jantan bernama Mencong serta ibunya yang bernama Kelly.
Baik Yudi maupun Tuti merupakan generasi ketiga (F3) Anoa yang lahir di TSI Cisarua. "Upaya keberhasilan yang berbuah manis bagi sebuah kerja keras yang dilakukan oleh TSI untuk menjaga keberadaan satwa-satwa endemik Indonesia," katanya.
Sementara itu, menurut Direktur TSI Cisarua Drs Jansen Manansang, MS.c yang juga Presiden Asosiasi Kebun Binatang se-Asia Tenggara (SEAZA) menjelaskandi Indonesia terdapat empat jenis hewan dalam kelompok "genera Bubalus", yakni kerbau (water buffalo, Bubalus bubalis), tamaraw (B. mindoroensis), Anoa gunung (B. quarlesi) dan anoa dataran rendah (B. depressicornis).
Ia menjelaskan, Anoa mempunyai panjang tubuh antara 160 hingga 172 cm, ekornya 18-31 cm. Ukuran tubuh yang kerdil menjadi daya tarik satwa ini, sehingga dijuluki sebagai "kerbau kerdil", karena wajahnya yang mirip kerbau.
Anoa gunung biasanya berukuran lebih kecil. Rata-rata tinggi badan Anoa dewasa hanya 75 cm. Ada yang hanya 69 cm tapi bisa pula mencapai 106 cm. Berat badan Anoa 150-300 kg.
Anak Anoa berbulu tebal warna coklat kekuningan. Semakin tua, Anoa semakin jarang bulunya dengan warna kulit coklat gelap sampai hitam. Anoa jantan berwarna lebih gelap.
Menurut dia, Anoa dapat hidup sampai 25 tahun. Masa kehamilan 300 hari dan biasanya hanya melahirkan satu anak setiap dua tahun. Anak Anoa meninggalkan induknya setelah berusia tiga tahun, lalu memasuki masa puber.
(A035/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010