Jakarta (ANTARA News) - Salam sejahtera untuk kita semua. Saudara-saudara hari ini saya ingin menyampaikan pernyataan dan penjelasan sehubungan dengan permintaan Bank Dunia untuk mengangkat saudari Sri Mulyani menjadi Managing Director di organisasi tersebut.
Bulan lalu, Bank Dunia menyampaikan niatnya, baik kepada Ibu Sri Mulyani maupun kepada saya selaku Presiden Republik Indonesia, untuk mengangkat Ibu Sri Mulyani menjadi Managing Director di Bank Dunia, jabatan nomor dua di organisasi tersebut. Respon saya adalah, saya menunggu permintaan resmi atau surat dari Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick, dengan posisi dan peran penugasan apa yang akan diberikan kepada Sri Mulyani.
Setelah kita melaksanakan rapat kerja di Bali, pada tanggal 30 April, saya menerima surat dari Presiden Bank DUnia tertanggal 25 April, yang mencantumkan secara eksplisit niat untuk mengangkat Sri Mulyani tersebut. Kemudian setelah saya pelajari dan saya menganggap itu posisi yang strategis, posisi yang penting dan terhormat, saya ingin berbicara langsung dengan Presiden Bank Dunia, dan singkat kata, saya bisa berbicara langsung dengan Bank Dunia.
Respon saya, saya setujui, setelah mendengarkan juga permohonan dari Sri Mulyani untuk menjabat sebagai Managing Director di Bank Dunia itu. Dengan catatan, sebelum menempati posisi yang baru, saya berharap Sri Mulyani merampungkan tugas-tugas di dalam negeri. Saudara telah ketahui bahwa kemarin Bank Dunia secara resmi telah umumkan, untuk diketahui oleh negara-negara lain sedunia, dan hari ini juga saya telah menerima surat pengunduran diri Sri Mulyani sehubungan dnegan permintaan dan pengangkatan beliau menjadi Managing Director di Bank Dunia tersebut.
Saudara-saudara, terhadap ini semua, saya harus sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa sesungguhnya kita kehilangan salah satu menteri terbaik kita, menteri keuangan, karena harus berpindah tempat berada dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II, kemudian bertugas atau mengabdi di Bank Dunia.
Kita mengetahui bahwa selaku Menkeu, Sri Mulyani telah bekerja keras untuk mengembangkan kebijakan fiskal yang tepat juga dengan gigih melakukan reformasi di bidang keuangan untuk mendisiplinkan penggunaan anggaran, termasuk akuntabilitas atau pertanggungjawaban keuangan yang diterima APBN. Juga melakukan reformasi di bidang perpajakan dan bea cukai yang akibatnya penerimaan negara meningkat secara signifikan. Sri Mulyani juga jadi ujung tombak dalam diplomasi dalam tingkat internasional, utamanya G20 dan forum lainnya. Saat kita alami krisis 2008 dan dampaknya dirasakan Indonesia, Menkeu bersama jajaran pemerintah untuk selamatkan dunia, untuk selamatkan dari krisis itu.
Meski kita kehilangan salah satu menteri terbaik kita, saya sadari bahwa peran dan tugas sebagai Managing Director di Bank Dunia juga sangat penting. Apalagi, pada posisi yang tinggi seperti itu sebagai Managing Director. Saya berharap Ibu Sri Mulyani bisa memperkuat Bank Dunia, dan bisa menjadi jembatan antara Bank Dunia dengan negara-negara berkembang, termasuk Bank Dunia dengan Indonesia, negara berkembang yang besar dengan GDP yang makin meningkat, dan menjadi berkembang ekonominya dan menjadi mitra bagi Bank Dunia.
Yang penting, pengganti Sri Mulyani, menteri keuangan yang baru nanti akan teap menjalankan kebijakan pemerintah yang menjalankan makro ekonomi dan kebijakan fiskal yang prudent sebagai penyangga dan pra-kondisi perekonomian di negara kita. Yang jelas, reformasi di bidang perpajakan, keuangan dan cukai akan kita efektifkan. Peran G20 juga akan dimainkan, dan menkeu yang baru juga akan berperan untuk mengemban tugas sebaik-baiknya. Masih ada beberapa minggu lagi untuk Sri Mulyani untuk mengemban tugas di dalam negeri sebelum pada saatnya nanti menempati di posnya yang baru di Washington, Amerika Serikat.
(D013/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
Demokrasi membuka kita untuk dapat saling kritik namun tidak berarti mengembangkan prasangka yang memecah belah persatuan nasional.
Gie sangat terhina atas presid.menyetujui Ibu
Sri MI menj. Manag. DIr. di Bank Dunia. Un-
tuk menghindari penghinaan itu seharusnya
pak Kwik Kian Gie bertransmigrasi ke Tiong-kok. Salam Hendro.