Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu pagi, melayat ekonom Hadi Soesastro yang disemayamkan di gedung Centre Strategic and International Studies (CSIS) Tanah Abang Jakarta.

Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono,Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam dan Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha tiba sekitar pukul 09.40 WIB dan langsung menuju peti jenazah Hadi Soesastro di ruang depan gedung CSIS.

Kedatangan Kepala Negara disambut oleh J Christiadi mewakili CSIS dan Presiden langsung menyampaikan rasa duka kepada istri Hadi, Janti Solihin dan kedua anak Hadi yang berdiri di dekat peti jenazah.

Presiden Yudhoyono dan Ani Yudhoyono kemudian berdoa dan sempat berbincang dengan keluarga selama sekitar 15 menit. Kepala Negara sempat bersalaman dengan tokoh pers, Jacob Oetama, yang hadir untuk melayat Hadi.

Kepala Negara tidak memberikan keterangan pers dan langsung kembali ke Istana Presiden.

Komite Ekonomi

Sementara itu J Christiadi, usai mendampingi Presiden, kepada wartawan mengatakan, saat ia berbicara dengan Mensesneg dan Seskab sempat diinformasikan bahwa Hadi Soesastro telah ditunjuk sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional.

"Sebetulnya Pak Hadi, tadi Pak Sudi dan Pak Dipo katakan sudah SK (surat keputusan-red) beliau (Presiden-red) mengenai anggota Komite Ekonomi Nasional sudah turun sudah ditandatangani tapi karena sudah meninggal maka dengan sendirinya batal," katanya.

Namun demikian, masih menurut Christiadi, Presiden berpesan agar sepeninggal Hadi, CSIS tetap memberikan masukan dan saran mengenai berbagai hal terkait pembangunan nasional.

"Saya dimintakan koordinasi dengan Pak Dipo dan Pak Sudi, nanti kita akan adakan forum yang mudah-mudahan bisa jadi forum reguler untuk bersama-sama dengan Komisi Ekonomi Nasional yang baru saja dibentuk oleh Presiden untuk bisa ada dialog mengenai masalah-masalah strategi bangsa ini," paparnya.

Hadi tutup usia pada umur 65 tahun, meninggalkan seorang istri bernama Janti Solihin dan dua putra, yakni Agus (25) dan Albert (20).

Hadi sempat dirawat selama 10 hari di ruang ICU Rumah Sakit Pondok Indah dalam keadaan koma akibat pendarahan otak, setelah sebelumnya juga menderita kanker prostat sejak tahun 2006.

Pada Rabu (5/5) diadakan acara penghormatan dari para kerabat, handai taulan, termasuk acara keagamaan berupa Misa Requiem pada pukul 19:00 WIB.

Jenazah akan dikremasi pada Kamis (6/5) di Krematorium Oasis, Bitung, Tangerang pada pukul 10.00 WIB.

(T.P008/A011/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010