Surabaya (ANTARA News) - Ratusan pedagang pasar Keputran Kota Surabaya sejak kemarin malam (4/5) hingga Rabu pagi ini telah bersiap-siap menunggu kedatangan petugas Satpol PP yang akan melakukan penertiban di pasar tersebut.
Para pedagang tersebut terlihat sedang berkumpul di Pasar Keputran sisi utara (depan Indosat) untuk bersiap-siap menghadang petugas Satpol PP yang dibantu kepolisian setempat. Namun hingga pukul 08.30 WIB, petugas Satpol PP belum kunjung datang ke lokasi.
Dari pantaun ANTARA di Pasar Keputran tampak pedagang memasang puluhan bambu runcing yang digunakan untuk mengibarkan bendera merah sebagai simbol perlawanan atas rencana relokasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Bahkan ada salah seorang pedagang yang membakar sampah di tengah Jalan Keputran. Kejadian tersebut sempat membuat kemacetan lalu lintas di jalan itu.
Diketahui batas waktu pengosongan lokasi pasar yang ditentukan Pemkot Surabaya terhadap Pasar Keputran, Pasar Koblen, serta Pasar Penelah pada Selasa (4/5).
Namun, pedagang seolah-olah tidak terpengaruh dengan adanya rencana relokasi pedagang pasar Keputran ke Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) itu.
Salah seorang koordinator Pedagang Pasar Keputran H.Muhammad mengatakan sebetulnya pihaknya tidak melarang adanya relokasi asalkan ada pembicaraan secara intensif antara pedagang dan pemkot.
"Kita tidak melawan, kita hanya ingin pemkot menunda dulu penertiban hingga ada pembicaraan lebih lanjut," ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menekankan berkali-kali agar relokasi tersebut dibatalkan sebelum adanya kesepakatan antara pedagang dan pemkot. (A052/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010