persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta mengalami penurunan

Jakarta (ANTARA) - Pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) pada Senin (23/11) bertambah sebanyak 1.064 yakni sebanyak 117.003, naik dari sebelumnya sebanyak 115.939 orang.

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta dari laman corona.jakarta.go.id yang dipantau di Jakarta, Senin, secara persentase angka total pasien sembuh 117.003 itu apabila dibanding kasus positif 128.173 sebesar 91,3 persen, mengalami sedikit penurunan dibanding sebelumnya yang mencapai 91,2 persen.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya apresiasi warga Tebet bersedia ikut rapid test

Di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 128.173 kasus tersebut juga, sebanyak 8.622 orang (turun 72 orang dari sebelumnya 8.694 orang) masih dirawat/diisolasi. Kemudian 2.548 orang (bertambah 17 dibanding sebelumnya 2.531 orang) meninggal dunia, atau senilai 2,0 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.

Total kasus positif paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta pada hari Senin, 23 November 2020, mencapai 128.173 kasus, setelah terjadi pertambahan sebanyak 1.009 kasus yang meningkatkan jumlah paparan dari sebelumnya sebanyak 127.164 kasus.

Baca juga: DKI perpanjang PSBB Transisi hingga 6 Desember 2020

Pertambahan kasus positif sebanyak 1.009 kasus ini, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Minggu 22 November 2020 yang dilaporkan hari ini sebanyak 1.009 kasus.

Pada tes PCR tanggal 22 November 2020 itu, dilakukan tes pada sebanyak 9.351 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 7.574 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.009 positif dan 6.565 negatif.

Penambahan kasus positif harian sebanyak 1.009 kasus ini, lebih tinggi daripada penambahan pada Senin (16/11) sebanyak 1.006 kasus.

Baca juga: Santri Ponpes Darunnajah wajib tes COVID-19 sebelum belajar tatap muka

Namun lebih rendah dibandingkan penambahan pada Minggu (22/11) sebanyak 1.342 kasus, pada Jumat (20/11) sebanyak 1.240 kasus, pada Kamis (19/11) sebanyak 1.185 kasus, pada Rabu (18/11) sebanyak 1.147 kasus, dan pada Selasa (17/11) sebanyak 1.038 kasus.

Terlebih jika dibandingkan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus dan pada Sabtu (21/11) sebanyak 1.579 kasus yang merupakan rekor penambahan tertinggi selama pandemi.

Namun demikian, angka penambahan 1.579 kasus itu tak mengalahkan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus yang merupakan pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020), karena pada penambahan Sabtu (21/11) merupakan data gabungan pada tanggal 20 November 2020 dan tujuh hari sebelumnya yang baru dilaporkan.

Sampai dengan tes terakhir pada Minggu (22/11) itu, sudah ada 1.984.309 spesimen (naik dari sebelumnya 1.972.337 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 58 laboratorium.

Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Sabtu ini, tercatat di angka 9,8 persen (turun dari sebelumnya 9,9 persen).

Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.

Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Minggu ini, adalah sebesar 8,3 persen (sama seperti sebelumnya).

Mengingat perkembangan COVID-19 yang belum tuntas, redaksi Antara mengingatkan para pembaca untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip protokol kesehatan dalam berkegiatan sehari-hari yakni:
• Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
• Selalu menjalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5-2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
• Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020