Sebelumnya satu tenaga kependidikan dan satu dosen Unej meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif COVID-19, dilakukan tracing lebih dari 350 orang dan hasilnya 17 orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Jumlah karyawan atau tenaga kependidikan Universitas Jember yang meninggal dunia karena COVID-19 bertambah menjadi dua orang.
"Benar satu orang tenaga kependidikan Unej meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif COVID-19, sedangkan satu tenaga kependidikan lainnya hasil tes usapnya belum keluar," kata Kasubag Humas Unej Rokhmad Hidayanto di Jember, Senin.
Informasi yang dihimpun di lapangan, ada dua tenaga kependidikan dan seorang dosen Unej yang meninggal dunia dalam waktu hampir bersamaan pada Minggu (22/11) malam.
"Sedangkan dosen Universitas Jember yang meninggal dunia tersebut tidak ada kaitannya dengan COVID-19, sehingga meninggal biasa, bukan karena terinfeksi virus Corona," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia, unit kerja tempat tenaga kependidikan Unej yang terkonfirmasi positif COVID-19 dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan dan tracing terus dilakukan oleh tim COVID-19.
Baca juga: Satgas : Kampanye pilkada di Jember penyebab naiknya kasus COVID-19
Baca juga: Jumlah kasus kematian akibat COVID-19 di Jember meningkat
"Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana Corona Virus Desease (TTDKB COVID-19) Unej melakukan tracing dan sterilisasi sesuai dengan prosedur untuk menekan penyebaran virus Corona di Kampus Unej," katanya.
Sebelumnya satu tenaga kependidikan dan satu dosen Unej meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif COVID-19 pada pekan lalu, sehingga dilakukan tracing lebih dari 350 orang dan hasilnya sebanyak 17 orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Sebelumnya Ketua TTDKB COVID-19 Universitas Jember dr Cholis Abrory mengatakan timnya melakukan tracing terhadap para dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Unej yang pernah berhubungan secara langsung dengan yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Dalam tracing itu, kami menganalisis keadaan masing-masing civitas dan menentukan penatalaksanaan lanjutan yang tepat bagi masing - masing civitas akademika Unej," tuturnya.
Menurutnya TTDKB COVID-19 Unej juga melakukan pendampingan bagi warga kampus setempat yang terkonfirmasi positif COVID-19 ataupun yang membutuhkan pendampingan untuk pencegahan.
"Kami melakukan telemedicine bagi mereka yang membutuhkan konsultasi kesehatan khususnya bagi semua civitas akademika Unej, utamanya mereka yang sudah terkonfirmasi positif," ujarnya.
Baca juga: Jenazah penyidik KPK sempat terinfeksi corona dimakamkan di Jember
Baca juga: Satu keluarga di Jember terkonfirmasi positif COVID-19
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020