Tanjungpinang (ANTARA News) - Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan, Rokhaizal, mengatakan standar minimal kelulusan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) sekolah dasar ditentukan majelis guru pada masing-masing sekolah.
"Oleh karena itu standar kelulusan di sekolah yang satu dengan yang lainnya belum tentu sama," kata Rokhaizal di Tanjungpinang, ibukota Provinsi Kepulauan Riau, Selasa.
Setiap pengelola sekolah sudah harus mengirimkan ke Dinas Pendidikan Bintan standar kelulusan sebelum pelaksanaan UASBN 4-6 Mei.
Jumlah siswa SD yang mengikuti UASBN di Bintan sebanyak 2.139 orang yang berasal dari SD negeri sebanyak 2.096 siswa dan dari SD swasta sebanyak 43 orang siswa.
"Ujian dilaksanakan hari ini sampai Kamis (6/6) dengan tiga mata pelajaran," katanya.
Dalam UASBN menurut dia mata pelajaran yang diujikan kepada siswa SD tersebut adalah bahasa Indonesia, matematika dan ilmu pengetahuan alam (IPA).
"Soal yang diujikan dibuat oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepri 75 persen dan dari pusat 25 persen," ujarnya.
Menurut dia, pada hari pertama pelaksanaan UASBN bahasa Indonesia, seluruh peserta hadir.
"Laporan yang masuk kepada kami sampai Selasa sore tidak ada siswa yang tidak ikut ujian," katanya.
Peserta juga tidak terkendala dalam menyilangi jawaban di lembar jawaban yang sudah disediakan.
"Siswa sudah memahami cara menyilangi jawaban, berbeda dengan ujian tingkat SMP atau SMA sederajat yang harus dibulatkan dalam lembar jawaban," katanya.
Dinas Pendidikan Bintan menurut dia, menargetkan kelulusan siswa SD pada tahun 2010 bisa mencapai 100 persen, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 96 persen.
"Mudah-mudahan tahun 2010 seluruh siswa SD lulus 100 persen, meningkat dari tahun 2009 yang hanya mampu mencapai 96 persen," katanya. (NP/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010