Ditemui wartawan di Surabaya, Selasa, Keeltjes mengaku heran dengan sikap Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang terkesan lamban, padahal aturan yang berlaku dalam Manual Liga terkait kasus tersebut sudah sangat jelas.
"Dulu waktu kasusnya Persija dengan Persiwa, Komdis PSSI begitu cepat mengambil keputusan. Tapi kenapa untuk kasus Persik dengan Persebaya kok lambat sekali," katanya.
Pertandingan Persik melawan Persebaya seharusnya digelar di Stadion Brawijaya Kediri pada 29 April, namun kemudian dipindah ke Stadion Mandala Krida Yogyakarta dan kembali gagal digelar karena panpel tidak mendapat izin dari kepolisian.
Sesuai Manual Liga, Persebaya seharusnya langsung dinyatakan menang "walk over" (WO) dengan skor 3-0 dan mendapat tambahan tiga angka karena Persik selaku tuan rumah telah gagal menggelar pertandingan.
Menurut Keeltjes, tambahan angka sangat penting bagi Persebaya yang kini sedang berjuang menjauh dari zona degradasi.
Persebaya kini berada di peringkat ke-15 atau zona "play off" dengan mengemas nilai 36. Tambahan tiga angka bisa membuat posisi "Bajul Ijo" naik ke posisi 11 klasemen sementara dengan menyisakan empat laga.
"Saya berharap PSSI cepat bertindak dan tidak menunda-nunda kasus ini. Biar semuanya menjadi jelas," kata Keeltjes menambahkan.
Asisten Manajer Persebaya Cholid Goromah yang dikonfirmasi terpisah juga merasa yakin Komdis PSSI akan bersikap adil dalam memutuskan kasus ini dan memberi kemenangan kepada Persebaya.
"Komdis PSSI biasanya melakukan sidang pada Rabu atau Jumat. Jadi, kami tunggu saja hasil sidang komdis dan mudah-mudahan keputusannya benar-benar adil tanpa ada intervensi pihak lain," ujarnya.
(T.D010/D007/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010