Batang (ANTARA News) - Perampokan di pabrik tekstil Imatek di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa, telah menewaskan seorang karyawan perusahaan itu dan seorang lagi rekannya menderita luka berat.

Saali bin Martono (57) warga Desa Penundan, Kecamatan Banyuputih, dalam perampokan yang diperkirakan terjadi Selasa dinihari itu, sementara Sunaryo (45) warga Desa Sembung, Kecamatan Subah, terluka berat dan dirawat di Rumah Sakit Suwondo Kendal.

Mujiono, seorang keponakan korban mengatakan, keluarganya mendapatkan kabar tewasnya Saali sekitar pukul 06.30 WIB.

"Seorang perangkat desa mendatangi rumah keluarga dan memberikan kabar jika Saali tewas di pabrik. Saat itu, keluarga tidak percaya karena korban yang bekerja sebagai penjaga malam pabrik berangkat bekerja dalam kondisi sehat," katanya.

Keluarga kemudian berangkat menuju ke Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Kalisari Batang untuk melihat kondisi korban.

"Keluarga memang sempat shock ketika datang ke RSUD Kalisari, korban sudah tewas," katanya.

Ia mengatakan, korban tewas diduga karena kehabisan darah akibat mengalami luka robek 10 sentimeter pada leher bagian belakang.

"Sebelum di bawa ke RSUD, korban ditemukan tewas oleh warga di sekitar pabrik Imatek," katanya.

Pemilik pabrik, Rajo mengatakan, telah melaporkan kasus perampokan itu ke Polres Batang, sedangkan korban tewas di bawa ke RSUD Batang sekitar pukul 09.00 WIB.

"Leher korban mengalami patah dan ada luka sobek akibat benda tajam sepanjang 10 sentimeter," katanya.

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Batang AKBP Ahmad Lutfi mengatakan, saat ini polisi masih menyelidiki kasus perampokan tersebut.

"Namun, dugaan sementara kasus ini adalah murni perampokan. Peristiwa perampokan itu kemungkinan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB," katanya.

Ia mengatakan, korban diduga memergoki para pelaku perampokan dan berusaha melawan sehingga kedua penjaga malam sempat dibekap dan diikat tali.

"Namun, seorang penjaga malam kemungkinan melawan sehingga dibunuh. Pelaku diperkirakan lebih dari lima orang," katanya.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010