California (ANTARA News) - Sutradara Roman Polanski untuk pertama kalinya membuka mulut mengenai kasus yang sedang dihadapinya, dia mengatakan kasus itu berdasarkan kebohongan.
Polanski menjalani tahanan rumah di Swiss menunggu ekstradisi yang dijatuhkan pengadilan Los Angeles atas kasus yang kejahatan seksual yang terjadi tahun 1977.
Hakim California bulan lalu menolak permintaan pengacara Polanski untuk menjatuhkan hukuman tanpa kehadiran dia.
Keputusan itu menjadi cara untuk membawa sutradara "Rosemary Baby" dan The Pianist" kembali ke Amerika Serikat. Pemerintah Swiss sudah menunggu untuk melakukan ekstradisi.
"Saya tidak bisa berdiam diri lagi karena Amerika Serikat terus menginginkan ekstradisi saya lebih untuk menjadikan saya santapan media daripada untuk mengumumkan keputusan berkenaan dengan persetujuan yang telah dicapai 33 tahun lalu," kata Polanski dalam satu pernyataan Minggu malam, seperti dikutip dari Reuters.
Setelah mengaku bersalah telah melakukan kejahatan seksual terhadap seorang gadis berusia 13 tahun, dia melarikan diri dari Amerika tahun 1978 karena percaya hakim akan menjatuhkan hukuman penjara lebih lama dari yang disampaikan.
Dalam beberapa tahun terakhir, bukti yang digali menunjukkan hakim yang saat ini sudah meninggal dunia kemungkinan tidak bertindak dengan semestinya. Pengacara Polanski berpendapat bahwa karena tindakan hakim, kasus harus dihentikan.
"Saya tidak bisa berdiam diri karena selama lebih dari 30 tahun pengacara saya tidak pernah berhenti mengatakan bahwa saya dikhianati oleh hakim, hakim bersumpah palsu dan saya menjalani hukuman saya," kata Polanski.
Jaksa sudah menuntut dan hakim California sudah setuju, bahkan bila hakim bertindak dengan tidak semestinya, Polanski harus kembali ke AS untuk menghadapi pengadilan. Pada bulan September, jaksa Los Angeles meminta pemerintah Swiss untuk menahan dan mengekstradisi Polanski dan dia menjalani tahanan di rumahnya di Swiss selama perselisihan terjadi.
(ENY/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010