Jakarta (ANTARA News) - Jenazah salah satu pendiri Center for Strategic and International Studies (CSIS), Hadi Soesastro, yang meninggal dunia pada Selasa (4/5) pukul 05:15 WIB, akan dikremasi pada Kamis (6/5) di Krematorium Oasis, Bitung, Tangerang.
Direktur Sumber Daya Manusia CSIS, Wisnu Dewanto kepada ANTARA, menyebutkan, sebelum dikremasi jenazah akan disemayamkan terlebih dahulu di Gedung CSIS Jalan Tanah Abang III, No.27-31, Jakarta Pusat.
Jenazah tiba pukul 11.30 WIB di Gedung CSIS, setelah diberangkatkan dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Pada sore dan malam hari, akan dilakukan misa/ibadat Sabda, selanjutnya pada Rabu, (5/5) dilakukan Misa Requiem, dan berbagai acara penghormatan kepada almarhum dari para keluarga, kolega, handai taulan.
Adapun upacara kremasi akan dilakukan pada Kamis pagi (6/5), di Krematorium, Oasis, Bitung.
Beberapa jam sebelum disemayamkan, tanda belangsungkawa berupa karangan bunga dari para rekan, sahabat dan handai taulan berdatangan.
Dari perusahaan swasta dan BUMN, Bank Indonesia, Universitas Indonesia, karangan bunga juga disampaikan tokoh nasional Akbar Tanjung, taipan Sukanto Tanoto.
Hadi yang memiliki nama lengkap Marworo Hadi Soesatro ini, tutup usia pada umur 65 tahun, setelah menderita kanker prostat, dan pendarahan otak.
Meninggalkan seorang istri bernama Janti Solihin, dan dua putra Hariyadi Iskandar (Agus) usia 25 tahun, dan Daryadi Iskandari (Albert) usia 22 tahun.
Hadi semasa hidupnya, dinilai sebagian kalangan merupakan sosok yang bersahaja, dan konsisten di bidang penelitian ekonomi politik.
"Ia menyayangi profesi sebagai peneliti, sangat pintar dan rendah hati" kata Wisnu.
Sementara itu, pengamat ekonomi Pande Raja Silalahi mengatakan, Hadi dalam pekerjaannya dikenal konsisten dalam setiap penelitian ekonomi politik.
"Ia orang yang selalu memberikan buah pikiran berupa kritikan dan gagasan terhadap pemerintahan. Tidak saja pada Orde Baru, tetapi juga pada saat reformasi bergulir di negeri ini," kata Pande.
Berbagai penghargaan sudah diterima Hadi. Di dalam negeri, deretan penghargaan diterimanya dari perguruan tinggi, termasuk pembicara pada seminar dan simposium berskala nasional dan internasional.
Profesor di bidang ekonomi diterimanya dari Australian National University (ANU) pada akhir 2009.
Selain di media dalam negeri, pemikiran Hadi, juga sering mengisi jurnal-jurnal ekonomi di tingkat internasional.
Saat-saat terakhir, Hadi yang lahir pada 30 April 1945 di Malang ini, juga dipercaya sebagai Komisaris Independen PT Semen Gresik Tbk, komisari PT Adira Dinamika Multifinance, dan PT Sepatu Bata.
(R017/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010