Surabaya (ANTARA) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya menyakini rakyat Surabaya akan melawan politik uang di Pemilihan Kepala Daerah yang berlangsung 9 Desember 2020 nanti.
"Rakyat Surabaya sudah cerdas dan rasional sehingga pasti menjadi gate keeper melawan politik uang," ujar Plt Ketua DPD PSI Surabaya Yusuf Lakaseng kepada wartawan, Minggu.
Menurut dia, pemilih Surabaya semakin cerdas dan menandai calon pemimpinnya yang kompeten serta berintegritas tinggi, ditambah sudah kebal terhadap politik uang.
"Terlebih berdasarkan catatan dari peneliti asal 'Saiful Mujani Research and Consulting' (SMRC) yang menilai politik uang hanya 10 persen pengaruhnya di Pilkada Surabaya," ucapnya.
Baca juga: Cawali Machfud komitmen jaga bangunan cagar budaya di Surabaya
Baca juga: "Erji" unggul 11,2 persen versi survei SMRC di Pilkada Surabaya
Baca juga: Bawaslu Surabaya tindak lanjuti laporan penyalahgunaan bantuan BNPB
Sementara itu, Direktur Riset SMRC Deni Irvani melalui forum diskusi virtual bertema "Peluang Calon-Calon Wali Kota dalam Pilkada Surabaya" mengakui praktik politik uang tidak terlalu spesifik.
"Biasanya toleransi politik uang dan efektivitas tidak lebih dari 10 persen. Secara umum pilihan warga bukan ditentukan oleh pemberian, tapi penilaian mandiri terhadap personal dan kualitas masing-masing calon," tuturnya.
Sementara itu, Pilkada Surabaya diikuti dua pasangan calon yaitu Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1 dan Machfud Arifin-Mujiaman nomor urut 2.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020