PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon membuka konferensi akbar tentang perlucutan senjata di New York, Senin, yang diikuti oleh para tokoh nasional dari setidaknya 100 negara, termasuk Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa.
Konferensi Kaji Ulang Traktat Non-Proliferasi (NPT Review Conference) dilangsungkan lima tahun sekali dan tahun ini merupakan yang konferensi yang kedelapan.
Dalam sambutan pembukaannya, Ban menganggap konferensi sebelumnya tidak membawa hasil yang memuaskan.
"Lima tahun lalu, kita bertemu untuk konferensi yang sama... dan gagal.. Kali ini kita harus melakukan yang lebih baik," kata Sekjen kepada para peserta konferensi.
"Harapan dari masyarakat dunia sangat tinggi terhadap apa yang akan anda lakukan. Yaitu untuk melindungi mereka dari senjata-senjata nuklir yang memiliki kekuatan untuk memusnahkan," ujar Ban.
Konferensi kaji ulang NPT menurutnya bisa dikatakan sukses jika mengacu kepada lima hal, yaitu makin banyak negara yang melucuti senjata nuklirnya; NPT menjadi gerakan universal; aturan hukum semakin kuat; adanya kemajuan dalam hal mewujudkan zona bebas senjata nuklir di Timur Tengah dan kawasan lainnya; serta proses kaji ulang NPT yang makin kuat, termasuk keterlibatan yang makin aktif dari badan-badan PBB.
Selain Sekjen PBB, acara pembukaan Konferensi kedelapan Kaji Ulang NPT pada Senin juga menghadirkan beberapa tokoh dunia sebagai pembicara, termasuk Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Menlu RI Marty Natalegawa.
Menlu Marty pada sesi pembukaan konferensi Senin pagi menyampaikan pidato dalam kapasitas sebagai Ketua Kelompok Kerja Gerakan Non-Blok untuk Perlucutan Senjata.
Sebagai perwakilan GNB, Marty mendapat kesempatan berpidato sebelum Presiden Ahmadinejad.
Pada sesi sore, Menlu dalam kapasitas nasional akan menyampaikan pernyataan mengenai posisi dan pandangan Indonesia menyangkut penghentian penyebaran senjata nuklir.
Selain mengikuti sidang-sidang pembukaan, Marty akan mengadakan pertemuan bilateral dengan mitranya dari berbagai negara dan organisasi internasional dengan agenda pembahasan menyangkut penghentian penyebaran senjata nuklir serta peningkatan kerjasama bilateral.
Pertemuan bilateral antara lain akan dilakukan Marty dengan Dirjen International Atomic Energy Agency (IAEA) Yukiya Amano dan menteri luar negeri dari Filipina, Nigeria, Denmark, Australia serta menteri urusan perlucutan senjata dari Selandia Baru.
Rangkaian persidangan Konferensi kedelapan Kaji Ulang NPT akan berlangsung pada 3 hingga 28 Mei 2010. (TNY/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010