New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak sebagian besar tidak berubah pada Senin, meskipun pasar New York sebelumnya melonjak ke tingkat tertinggi dalam 19 bulan di tengah keprihatinan mengenai tumpahan minyak di Teluk Meksiko dan indikator positif AS.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk penyerahan Juni, naik empat sen menjadi 86,19 dolar per barel. Harga sempat menyentuh 87,15 dolar, tingkat tertinggi sejak Oktober 2008.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni naik 54 sen menjadi 87,44 dolar per barel, setelah mencapai 89,58 dolar. Pasar Inggris ditutup untuk hari libur umum.

Harga naik pada pagi hari di tengah berita peningkatan belanja konsumen AS dan meningkatnya prospek manufaktur.

Belanja konsumen naik untuk keenam bulan berturut-turut pada Maret, naik 0,6 persen sesuai dengan harapan.

Sementara sektor manufaktur AS tumbuh di laju tercepat dalam enam tahun, yang berkembang di April untukkesembilan bulan berturut-turut, survei industri mengatakan Senin.

Institute for Supply Management mengatakan survei bulanan para manajer menunjukkan pemulihan manufaktur yang "cukup kuat," dan menunjukkan pertumbuhan lebih lanjut.

"Kita memiliki jumlah yang cukup layak di sisi industri di AS," kata Bart Melek dari BMO Capital Markets.

Mereka juga didorong oleh keprihatinan mengenai tumpahan minyak di bagian selatan pantai Amerika Serikat yang mengancam akan lebih merusak daripada bencana Exxon Valdez.

"Sebagian besar dukungan itu dari harapan terhadap perekonomian dan dari tumpahan minyak di teluk Amerika Serikat, yang telah dimasukkan ke dalam bahaya pengeboran lepas pantai," kata Melek.

Tapi harga digulung kembali karena pedagang memeriksa ulang fundamental pasar, kata analis.

"Secara fundamental, harga minyak pada tingkat ini tidak dibenarkan. Pasokan adalah cukup dan permintaan masih dibatasi," kata Mike Fitzpatrick dari MF Global.

"Harga minyak akhir-akhir ini telah menjabat sebagai referendum mengenai ekonomi global dan harapan untuk mengencangkan fundamental, yang belum terjadi." (A026/K009)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010