Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan gedung baru DPR yang dianggarkan Rp1,8 triliun, diperkirakan selesai tujuh tahun kedepan, kata Ketua Badan Anggaran DPR RI Harry Azhar Aziz.
"Anggaran ini diajukan oleh Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) ke Badan Anggaran sejumlah Rp1,8 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp1,6 triliun untuk konstruksi dan Rp250 miliar untuk perbaikan tahun ini," ujar Harry Azhar.
Untuk anggaran pembangunan gedung pada tahun 2010 ini, ia menambahkan, sudah disetujui sebesar Rp250 miliar dan apabila setiap tahun jumlah anggaran yang dialokasikan sama, maka gedung baru itu baru bisa dihuni setelah tujuh tahun lagi.
Pengajuan anggaran pembangunan gedung baru DPR itu juga telah disahkan rapat paripurna DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR Anis Matta.
Kendati pada awal rapat paripurna sejumlah anggota DPR sempat mengajukan interupsi terkait alokasi anggaran negara yang dianggap sangat besar untuk pembangunan gedung baru itu, namun hingga selesainya rapat tidak ada pernyataan pimpinan rapat yang membatalkan atau mengurangi pengajuan anggaran pembangunan itu.
Anggota Fraksi Partai Demokrat Roy Suryo dalam interupsinya meminta agar pimpinan DPR mempertimbangkan kembali rencana pembangunan gedung DPR yang dinilai telah rawan karena kemiringannya sudah mencapai 7 derajat.
"Saya minta pimpinan dewan dapat mempertimbangkan kembali rencana renovasi Gedung DPR yang akhir-akhir ini santer dikabarkan menelan biaya Rp 1,8 triliun," kata Roy Suryo.
Menurut dia, DPR bisa menunda atau setidak-tidaknya mengecilkan anggaran renovasi yang diajukan sehingga sebagian anggaran tetap diprioritaskan untuk rakyat dan pembangunan lainnya.
Dikemukakannya pula bahwa DPR bisa memperkuat gedung yang ada saat ini dan tidak perlu melakukan renovasi secara keseluruhan, sehingga bisa menghemat anggaran negara.
(T.D011/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010