Batam (ANTARA News) - Lubang berdiameter 18 meter berkedalaman 3 hingga 4 meter di bahu landasan pacu Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, bukan disebabkan oleh meteor jatuh, tetapi karena tanah amblas, demikian hasil analisis sementara.
"Hasil sementara dari analisis tim teknik bandara menunjukkan lubang itu diakibatkan tanah sub-gorong-gorong terbuat dari pipa galvanis yang amblas akibat curah hujan tinggi pada Selasa (27/4)," kata kepala Humas Bandara Hang Nadim, Hendrawan, di kantornya, Senin.
Penjelasan tersebut dikemukakannya terkait kabar yang menyebut bahwa lubang pada meter 900 di ujung landasan pacu 04 atau di 90 meter landasan pacu Bandara Hang Nadim akibat dihujam meteor.
Menurut Hendrawan, tidak ada tanda kejatuhan meteor sebab di dalam lubang tidak ada benda langit, tidak ada tanaman hangus di sekitarnya, dan tidak ada tanah mencuat di sekitar lubang yang biasa terjadi dari suatu proses penghujaman benda berbobot berat.
"Tanda lain, lubang terbentuk (berarah) tegak lurus, padahal meteor biasanya tidak dalam posisi 90 derajat melainkan miring ketika jatuh atau menabrak bumi," katanya.
Lubang di Bandara Hang Nadim tegak lurus, menandakan akibat suatu peristiwa amblas dari arah dalam pada tanah timbunan pipa subdrainase.
Berada relatif jauh dari landasan pacu, lubang besar itu sementara ini tidak mengganggu kelancaraan pesawat yang mendarat maupun tinggal landas di bandara tersebut.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010